Salah satu cara untuk menjaga kebersihan rumah kita adalah dengan mengganti sprei di tempat tidur secara berkala.
Namun ternyata, tak semua orang memiliki kebiasaan tersebut.
Padahal, tidak mengganti sprei secara rutin bisa memicu berbagai masalah kesehatan, lo.
Penelitian yang dilakukan pada 2.000 responden menemukan bahwa lebih dari setengah responden tidur dengan kondisi sprei yang kotor.
Dan, responden perempuan mengaku sangat tidak menikmati seks ketika melakukannya di atas tempat tidur dengan sprei yang kotor.
Baca: Seks Bikin Kasur dan Seprai Jadi Bau? Ini Penjelasannya!
Penelitian untuk retailer Dunelm Mill tersebut menemukan bahwa hanya 2 dari 5 orang mengganti sprei setiap minggunya, dengan standar sprei yang banyak direkomendasikan.
Sementara itu, Dr. Adam Fox, dokter pediatrik spesialis alergi dari sekolah kesehatan kenamaan di London mengingatkan bahwa menggunakan sprei yang kotor bisa memicu berbagai gangguan kesehatan pada tubuh kita.
Baca: Kenapa Sprei Harus Dicuci Minimal Seminggu Sekali? Alasannya Mengejutkan
Menurutnya, menjaga kebersihan kamar tidur dengan mengganti sprei secara berkala sangat berpengaruh pada kesehatan kita, mengingat setidaknya sepertiga waktu kita dihabiskan untuk tidur.
Saat kita tidur, tubuh kita melepaskan jutaan sel kulit yang telah mati, selain itu juga memproduksi keringat dan minyak.
Baca: Wah, Rajin Bersih-bersih Rumah Ternyata Bikin Perempuan Lebih Panjang Umur
Kotoran yang menumpuk itulah yang nantinya bisa menjadi sumber penyakit dari sprei kita, apabila kita tidak rutin menggantinya dengan sprei yang bersih.
Meskipun mungkin tak kelihatan, namun kotoran berukuran mikroskopik banyak menumpuk terutama bila kita tak mengganti sprei dalam waktu yang lama.
Baca: Kutu Busuk, Serangga Kecil Beroperasi Malam Hari
Sprei kotor bisa menimbulkan gangguan kesehatan pada tubuh kita, seperti alergi, asma, rhinitis, atau lebih parah lagi yaitu eksim (eczema) atau kelainan kulit kronis.
Bagi orang yang memiliki alergi debu atau kotoran lain, lebih baik mengurangi peluang terpapar alergen, termasuk kotoran yang ada pada sprei.
Sumber : www.dailymail.co.uk
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR