Muhammad Fahri Asidiq, bocah laki-laki asal Cipadung,Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, penderita tulang rapuh (osteogenesis imperfecta) harus menjalani tiga kali operasi hernia.
Operasi pertama berhasil dilakukan di salah satu Rumah Sakit swasta di Kota Bandung pada Rabu (5/4/2017). Namun sayang, menurut ibunya, Fahri mendapat pelayanan kurang baik di rumah sakit tersebut.
"Operasi mulai jam 07.00 WIB. Selesai sekitar jam 10.00 WIB dan keluar dari observasi sekitar jam 12.00 WIB. Anehnya, jam 17.00 WIB kita disuruh pulang," kata Sri Astati Nursani (32), Ibu Fahri saat ditemui di kediamannya.
(Baca : Jeritan Hati Ibu Fahri, Bocah Kelainan Tulang yang Cari Rejeki Demi Hidupi Anaknya)
Pada dasarnya, Sri senang anaknya tidak perlu sampai dirawat di rumah sakit.
Namun yang membuatnya bingung, Fahri saat itu disuruh pulang dalam kondisi belum sadarkan diri pasca operasi hernia pertamanya.
"Jam 21.00 WIB baru siuman di rumah. Waktu dibawa balik masih belum siuman. Di lobi rumah sakit saya berusaha ngebangunin Fahri tapi enggak bangun-bangun dan malah ngigau," tuturnya.
Seharusnya, kata Sri, setidaknya Fahri tidak langsung diperintahkan pulang dalam kondisi belum sadarkan diri.
"Minimal tunggu sampai sadar dulu lah. Apa karena saya pakai BPJS? Kalau pelayanannya begitu pakai BPJS, sudah saja hapuskan saya dari SKTM. Biar saya pakai pasien umum saja. Yang penting anak saya dapat pelayanan yang sebaik-baiknya," ucapnya.
Selain itu, Sri juga tidak ingin menyusahkan pemerintah.
Dia mengaku masih bisa sekuat tenaga berupaya sendiri mencari dana untuk pengobatan dan perawatan anaknya meski hanya menjual tisu.
"Sudah lah, Pemerintah tidak ikut campur. Tapi kalau masalah mau ngasih pengobatan silakan, hanya saja prosesnya jangan dipersulit dan berbelit-belit," ucapnya.
Penulis | : | nova.id |
Editor | : | Swita Amallia Alessia |
KOMENTAR