NOVA.id - Wah, lagi kepikiran rambut rontok ya? Stres bisa banget jadi penyebabnya.
Selain itu, hormon kita juga punya pengaruh besar, Sahabat NOVA. Misalnya nih, pas kamu lagi hamil atau baru melahirkan, hormon kamu lagi fluktuatif.
Kondisi seperti itu bisa membuat rambut kita jadi rontok sementara.
Kebiasaan tertentu, seperti sering menata/styling rambut dengan alat panas atau terbiasa mengikat rambut terlalu kencang, juga bisa bikin rambut menipis.
Kalau sudah menipis, seringkali percaya diri kita jadi terganggu. Inginnya rambut kembali tebal dan bervolume.
Tapi pernahkah Sahabat NOVA merenungkan, kenapa rambut bervolume banyak disukai perempuan?
Bisa jadi ada beberapa alasan. Pertama, rambut tebal dan bervolume bisa kasih kesan rambut yang sehat dan terawat.
Biasanya rambut kayak gini juga lebih gampang ditata. Jadi mau dicepol tinggi atau diurai panjang, tetep terlihat bagus.
Apalagi gaya rambut seperti ini juga cocok diaplikasikan untuk acara-acara formal, seperti pesta atau pertemuan dengan klien, bahkan relasi dekat.
Selain itu, volume pada rambut bisa memberi kesan wajah yang lebih oval dan seimbang.
Baca Juga: Alami Rambut Rontok? Coba 4 Bahan Alami untuk Bikin Rambut Tebal
Jadi, tidak heran kalau banyak perempuan yang mendambakan rambut yang penuh dan bervolume.
Tapi bagaimana membuat rambut tipis jadi bervolume tanpa hair extension dan bantuan salon?
Sahabat NOVA tak perlu cemas. Tinggal siapkan saja peralatan yang diperlukan dan ikuti 5 langkah mudah di bawah ini.
Alat-Alat
Langkah-Langkah:
1. Saat rambut masih setengah kering, gulung rambut dengan rol rambut.
2. Semprotkan sedikit hairspray pada rambut yang sedang digulung tadi.
3. Lepaskan gulungan, lalu keringkan dengan hair dryer.
4. Ambil sisi atas rambut dengan sisir bergigi rapat dan sasak di bagian pangkalnya sebanyak yang dibutuhkan.
5. Terakhir, rapikan dan semprot kembali dengan hairspray secukupnya.
-Alvin Dwipayana/NOVA. Sebagian dari artikel ini ditulis dengan bantuan artificial intelligence (AI).
Penulis | : | Redaksi NOVA |
Editor | : | Indira D. Saraswaty |
KOMENTAR