Bila Anda terlibat dalam suatu rapat rutin, pastikan untuk menolaknya bila hari rapat jatuh pada tanggal ketika Anda akan berlibur.
Dan bila Anda yang mengadakan rapat, mintalah rekan sekerja untuk memimpin rapat, atau membatalkannya dan menggantinya di lain waktu.
7. Sortir email
Salah satu hal yang membuat orang stres ketika kembali bekerja usai liburan adalah setumpuk email atau surat yang menggunung.
Agar terhindar dari tugas "tambahan" menghapus ratusan email, manfaatkan "rules" atau fasilitas yang ada, yang memungkinkan Anda menyortir email yang masuk.
Sebagian besar program email memiliki fasilitas fungsi ini, misalnya Anda memberi tanda pada email dari IT, mengenai informasi terbaru untuk langsung masuk ke folder "deleted items" karena isinya pasti sudah tak relevan lagi ketika Anda kembali ke kantor.
Atau, mungkin Anda ingin mengatur "rules" untuk mengarahkan email dari orang-orang tertentu ke pengganti Anda sehingga tak ada yang terlewatkan ketika Anda tak ada.
8. Sinyal
Sebelum Anda pergi, pastikan inbox email Anda tidak penuh sehingga tak melampui batas penyimpanan selama Anda tak ada di kantor.
Karena, bila inbox Anda penuh, bisa menghambat pengiriman email penting lainnya, sekembalinya Anda dari liburan.
Pastikan juga, password yang Anda gunakan tak melewati masa berlaku.
Dan jika Anda berencana untuk tetap bekerja di saat liburan, pastikan di lokasi tempat Anda berlibur masih bisa menggunakan laptop dan mengakses informasi yang dibutuhkan.
9. Lupakan gadget
Bila memungkinkan, sebaiknya tinggalkan saja laptop dan segala macam dokumen kerja Anda di rumah.
Batasi keterlibatan Anda dengan kantor hanya pada hal-hal yang sangat penting saja.
Dan yang terakhir yang tak kalah pentingnya, Anda harus betul-betul relaks sebelum kembali masuk kerja.
Dengan menyadari segala sesuatunya bisa terkendali dengan baik, Anda sungguh-sungguh akan dapat menikmati liburan Anda dan keluarga, tanpa ternganggu urusan kantor yang membuat stres.
Aline/NOVA.id
Source | : | Nova |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR