Pada kontrasepsi hormonal, misalnya, sesuaikan dengan kondisi penggunanya.
Jika sedang menyusui, sebaiknya pilih KB hormonal derivate progesterone saja.
Atau, jika ada riwayat alergi terhadap kondom, sebaiknya gunakan alat KB lain.
(Baca: Setelah Suntik dan Pil KB Malah Tidak Menstruasi, Benarkah karena Peranakan Kering?)
3. Diterima Pasangan
Selain aman dan nyaman bagi diri sendiri, pasangan juga sebaiknya mampu menerima pilihan alat KB yang diinginkan.
Jika pasangan mengeluh tak nyaman dengan spiral atau kondom, sebaiknya pilih KB hormonal yang tak mengganggu kualitas hubungan intim.
4. Minim Angka Kegagalan
Yang terpenting dari memilih alat KB adalah faktor minimnya kegagalan.
Faktor ini dapat dipengaruhi banyak hal.
Bagi yang sibuk dan sering lupa mengonsumsi pil KB, pilih saja alat kontrasepsi dengan masa aktif lebih panjang seperti suntik, susuk, atau IUD (intra uteri device).
(Baca; 6 Kekhawatiran Istri Saat Berhubungan Intim dengan Memakai Alat KB IUD)
Laili Damayanti/NOVA.id
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR