Asupan gizi ibu hamil akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayinya, karena sumber utama pertumbuhan dan perkembangan janin adalah dari gizi ibu.
Jadi, kesehatan janin sangat bergantung dari asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu.
Namun sayangnya, data dari Riset Kesehatan Dasar 2013 (Riskesda 2013) menunjukkan fakta bahwa 1 dari 2 ibu hamil tidak terpenuhi kebutuhan gizinya.
(Baca: Ini 2 Alasan Kesehatan Ibu Hamil Wajib Berhati-hati Saat Makan Sushi)
Padahal, menurut Dr. drg. Sandra Fikawati, asupan gizi ibu hamil akan menentukan asupan gizi yang diperoleh bayi dalam kandungan.
“Kembali merujuk pada data Riskesdas 2013, persentase balita usia hingga 59 bulan dengan kondisi BBLR atau Bayi Berat Lahir Rendah mencapai 10,2 persen,” jelasnya.
Menurut ahli gizi dan akademisi kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia ini, kecukupan energi dan zat besi yang baik selama kehamilan dapat membantu mencegah BBLR.
(Baca: Mengherankan, Perempuan ini Terserang Kanker Rahim Selama Hamil)
“Ibu hamil membutuhkan asupan zat gizi makro dan mikro. Zat gizi makro seperti energi dan protein berperan penting dalam proses metabolisme tubuh serta pembentukan plasenta dan organ janin,” tambahnya.
Sedangkan, zat gizi mikro terutama zat besi, asam folat, asam lemak Omega 6 dan 3, DHA, kalsium, vitamin, dan serat akan menjamin kehamilan yang sehat dan optimal.
“Maka, untuk menjamin kehamilan yang sehat dan menyusui yang berhasil, kecukupan zat gizi harus diperhatikan, baik zat gizi makro dari energi dan protein atau zat gizi mikro dari vitamin dan mineral, serta serat dan air,” tutupnya.
(Baca: Nutrisi Tepat Selama Masa Kehamilan )
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR