Rasanya, tak semua perkawinan berjalan mulus tanpa konflik. Beberapa bahkan mengalami konflik hebat yang berakhir dengan perceraian.
Tentu, Anda tak ingin ini menimpa perkawinan Anda, bukan? Nah, agar perkawinan Anda bahagia, simak 12 kiat di bawah
1. Boleh Bertengkar, Asal…
Bertengkar itu biasa, bahkan bisa menjadi bumbu perkawinan. Namun, tentu tak sembarang bertengkar, melainkan bertengkar secara fair. Bagaimana caranya?
- Hindari berteriak, memukul, melemparkan sesuatu, menjerit, saat bertengkar.
- Tetap fokus pada satu isu pada saat yang sama.
- Beri kesempatan pasangan berpikir dan tidak harus menyelesaikan masalah sekarang juga. Atur waktu jika memang diperlukan, tapi pastikan Anda siap menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
- Jangan hanya mendengarkan apa kata pasangan. Cobalah untuk mengerti alasan dan kepedihannya.
- Cobalah berempati dan peduli pada pasangan.
(Baca: Sindrom Dual Income No Sex yang Mengganggu Keharmonisan Rumah Tangga)
2. Lihatlah Diri Sendiri
Kala sesuatu berlangsung buruk dalam perkawinan, kita sering dengan cepat menuduh pasangan kitalah yang salah, tanpa melihat diri kita sendiri. Padahal, melihat diri sendiri atau melakukan introspeksi seringkali dapat menolong perkawinan.
Dengan instrospeksi, kita akan melihat apa yang perlu diubah. Kita dapat mengubah perspektif kita dalam menghadapi masalah. Kita juga akan menyadari bahwa kita telah melakukan hal yang terbaik dan kita dapat melakukan sesuatu untuk menyelamatkan perkawinan.
Berdasarkan pengalaman, biasanya pasangan yang menyalahkan pasangannya justru yang punya masalah. Punya teman selingkuh-lah, selalu mengritik pasangan-lah, bahkan selalu menganiaya, dan sebagainya.
(Baca: 7 Rahasia Karier Sukses dan Rumah Tangga Bahagia)
3. Belajar Sabar
Kesibukan sering membuat kesabaran habis. Akibatnya, perkawinan pun tak lagi menyenangkan, dipenuhi cekcok dan konflik. Padahal, kesabaran merupakan kunci menyelamatkan perkawinan dari kehancuran.
Jadi, jika muncul perbedaan pendapat, cobalah bersabar, cari waktu untuk saling bicara, dan tunjukkan cinta Anda.
4. Tersenyum
Cara terbaik menghargai pasangan adalah dengan selalu tersenyum dan membiarkan ia tahu bahwa ia sangat berharga buat Anda.
Banyak pasangan yang sangat menikmati senyum pasangannya, dan menikmati kala pasangan mengutarakan cinta padanya. Tatap mata pasangan dan biarkan mereka tahu bahwa ialah orang terbaik buat Anda.
(Baca: Mau Seks Lebih Bergairah dan Pernikahan Makin Harmonis? Lakukan 5 Kebiasaan Ini)
5. Menyadari Betapa Berharganya Pasangan
Banyak orang tidak menghargai pasangannya. Akibatnya, perkawinan pun lama-lama jadi tak nyaman. Cobalah berpikir tentang apa saja yang telah dilakukan pasangan untuk Anda.
Tanyakan, apa artinya dia buat Anda, kemudian bagi pikiran itu dengan pasangan. Biarkan dia tahu betapa besar artinya dia bagi Anda.
6. Beri Pujian
Ceritakan semua hal yang indah tentang pasangan pada orang lain, khususnya kala ada pasangan di dekat Anda. Ini akan meningkatkan ego pasangan, karena ia pun ingin membuat Anda bahagia dan bangga padanya.
Selain itu, orang lain pun akan mempunyai penghargaan lebih padanya seperti yang Anda lakukan.
(Baca: Cek! 9 Tanda Pernikahan Bakal Langgeng Hingga Tua Bersama Pasangan)
7. Bersihkan Rumah Tangga
Bak membersihkan rumah, kehidupan rumah tangga pun sesekali harus pula 'dibersihkan'.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membersihkan hubungan dengan pasangan antara lain meningkatkan komunikasi, menunjukkan perhatian, melakukan hal-hal yang baik, saling memuji dan meminta maaf untuk segala sesuatu yang telah dilakukan, dan sebagainya. Permintaan maaf biasanya juga akan dapat menghapus semua noda dalam perkawinan.
(Baca: Menepis Kondisi Bosan '7 Year Itch' dalam Rumah Tangga)
8. Hadiah yang Selalu Diingat
Biasanya, kita membelanjakan sebagian besar uang untuk liburan dan perayaan (seperti lebaran, natal). Jarang yang mempertimbangkan memberikan hadiah yang bisa membuat perkawinan kita berbeda. Saran para ahli, beri pasangan hadiah, sekaligus untuk diri sendiri.
Ingatlah, hadiah terbesar bukanlah harta, melainkan cinta yang tulus. Ada hadiah yang gampang terlupakan, tapi ada pula yang selalu kita ingat.
Bukan masalah harga atau bentuk materinya. Hadiah yang terbaik adalah yang kita berikan dengan sepenuh hati. Hadiah-hadiah berikut pasti tak bakal dilupakan pasangan:
- Kartu pos berisi permintaan maaf atas apa yang telah Anda lakukan.
- Puisi yang mengeksperesikan cinta Anda.
- Album foto berisi foto-foto favorit Anda berdua.
- Hadiah yang ia inginkan sejak kecil tapi tak pernah diterimanya.
- Menghabiskan waktu bersama pasangan, walaupun hanya 1-2 jam saja.
(Baca: Ingin Memberikan Hadiah Parfum untuk Suami? Baca Dulu 4 Tips Berikut ini)
9. Lebih Intim dengan Cara….
Banyak orang yang lupa untuk mempererat kedekatan dengan pasangan. Padahal, banyak cara bisa dilakukan.
Antara lain mencoba selalu dekat dan saling melayani, menghindari melukai pasangan, selalu bersikap jujur pada pasangan, melakukan yang terbaik, dan selalu berpikir positif.
10. Kompromi
Perkawinan adalah sebuah kompromi. Jadi, persiapkan diri Anda untuk berkompromi tentang apa yang Anda dan pasangan inginkan.
11. Bulan Madu Kedua
Kencan berdua juga bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga agar perkawinan tetap terjaga. Anda bisa mengajak pasangan sekedar berjalan-jalan di sekitar rumah atau pertokoan, atau sesekali bepergian ke luar kota barang satu-dua hari.
Resep paling ampuh adalah bulan madu kedua. Anda bisa berbulan madu ke tempat bulan madu pertama Anda dulu.
Sepertinya sepele, kan, tapi dengan melakukan hal-hal tersebut, pasangan akan merasa sangat diperhatikan. Ingat, perkawinan yang baik tidak akan berhasil tanpa dukungan dari kedua belah pihak.
(Baca: Ini Alasan Anda Perlu Liburan dengan Pasangan Berdua Saja)
12. Jalan Terakhir
Jika semua upaya sepertinya tak membuahkan hasil dan perkawinan Anda masih saja dirundung masalah, cobalah ikuti program konsultasi perkawinan. Masuklah ke situs internet yang mengkhususkan diri membantu pasangan meningkatkan hubungan.
Anda juga bisa berkonsultasi pada lembaga-lembaga psikologi yang mengkhususkan atas hubungan perkawinan, atau ke lembaga-lembaga perkawinan lainnya.
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR