Sebetulnya ada beberapa cara untuk mengatasi rasa takut tampil di hadapan publik. Meski awalnya berat, namun lama-kelamaan Anda pun akan terbiasa tampil di depan publik.
Berikut ini beberapa tips yang dapat membantu Anda saat mendapat kesempatan berbicara di depan orang banyak.
1. Latihan
Cara terbaik untuk menjadi seorang pembicara yang penuh percaya diri adalah dengan berlatih. Banyak cara berlatih yang bisa Anda lakukan, mulai dari latihan napas sampai latihan menyusun tema pembicaraan Anda. Cobalah berlatih di depan cermin atau anggota keluarga.
Dari mereka, Anda bisa meminta kritik atau saran tentang isi dan penampilan Anda dalam menyampaikan pidato atau presentasi. Semakin sering Anda berlatih, maka semakin bagus pula penampilan Anda.
(Baca: Manfaat Minum Kopi Sebelum Presentasi ke Klien)
2. Cobalah Bersikap Tenang
Wajar bila Anda gugup saat pertama kali tampil di depan umum. Namun, jangan biarkan kegugupan menguasai Anda berlarut-larut.
Menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan-lahan dapat membantu mengurangi rasa gugup. Ini juga akan membantu supaya Anda tidak sampai kehabisan napas atau kehilangan suara saat pidato atau presentasi.
(Baca: Lucu, Kepribadian Seseorang Bisa Terungkap Lewat Gaya dan Suara Bersinnya)
3. Hindari jeda dengan "Hmm ...", "Ehh ..."
Sering kita lihat, seorang yang tengah berpidato selalu mengambil jeda dengan mengeluarkan suara "Hm.." atau "Eh..". Bahkan, pejabat negara yang notabene pejabat publik pun masih banyak yang tampil dengan kebiasaan ini.
Cobalah hindari mengambil jeda dengan kebiasaan seperti itu. Pasalnya, ini akan mengganggu mereka yang tengah mendengarkan Anda.
Untuk mengatasinya, rekam suara Anda saat latihan dan dengarkan kembali. Dari sini Anda dapat mengetahui di mana kelemahan Anda dan segera perbaiki, termasuk sedikit demi sedikit mengurangi kebiasaan di atas.
Jika memang tak ada lagi yang akan Anda katakan atau Anda sedang akan memasuki topik lain pembicaraan, tak ada salahnya hening sesaat. Dengan demikian Anda memberikan kesempatan kepada pendengar untuk menyerap apa yang barusan Anda katakan.
(Baca: 4 Zodiak yang Gaya Marahnya Paling Mengerikan, Salah Satunya Scorpio)
4. Perhatikan Isi dan Pemilihan Kata
Menguasai materi sama pentingnya dengan penampilan. Jadi, saat Anda mempersiapkan bahan pidato atau presentasi, perhatikan struktur kalimat, isi dan pilihan kata, serta bagaimana Anda akan membawakannya.
Sulit rasanya menarik perhatian pendengar dan menciptakan hubungan erat dengan pendengar bila Anda sendiri tak mengetahui dan menguasai apa yang Anda sampaikan.
5. Catat Poin Penting
Jangan tulis seluruh isi pidato atau presentasi yang akan Anda sampaikan. Lebih baik, tulis beberapa tema atau pokok pikiran yang dapat memicu apa yang ingin Anda utarakan. Catatan kecil juga menghindari Anda bingung saat membacanya.
(Baca: Menebak Kepribadian Orang dari 6 Posisi Tidurnya, Anda yang Mana?)
6. Kenali Pendengar Anda
Yang tak kalah penting adalah mengenali pendengar Anda. Misalnya, bila Anda menyampaikan presentasi di tempat kerja, semakin banyak pula orang yang Anda kenal.
Ini tentu akan memperlancar Anda menyampaikan pidato atau presentasi. Anda akan merasa lebih relaks, ketimbang berbicara di depan khalayak yang belum Anda kenal sama sekali.
Kalau perlu, berbasa-basilah dengan beberapa orang yang hadir sebelum 'unjuk gigi'. Untuk mengenali siapa pendengar Anda, Anda bisa mengumpulkan informasi lebih dulu dari kiri-kanan Anda, atau dari salah seorang di antara mereka. Dengan begitu, Anda bisa menyesuaikan diri dan materi yang bakal Anda sampaikan.
(Baca: Mau Tahu Watak dan Kepribadian Seseorang? Coba Lihat dari Jari Kakinya)
7. Tatap Pendengar Anda
Saat menyampaikan kalimat pembuka, pandanglah mata pendengar selama satu atau dua detik. Cara ini akan menciptakan kedekatan antara Anda dan mereka. Saat presentasi berlangsung, Anda dapat mengedarkan pandangan ke hadirin lainnya.
8. Perhatikan Penggunaan "Saya dan Anda"
Saat berbicara di depan umum, anggaplah Anda sedang berkencan dengan orang banyak. Bila Anda terlalu banyak berbicara tentang diri sendiri, para pendengar pun pasti akan merasa jenuh.
Jadi, hindari mengatakan, "Waktu kecil, orang tua saya menasehati ..." "Dulu saya ..." "Saya paling suka ..." dan sebagainya. Lebih baik katakan, "Saya tidak tahu nasihat apa yang diberikan orang tua Anda waktu kecil, tetapi orang tua saya menasihati saya ...."
Memberi contoh kasus tentu tak salah, namun jika Anda selalu menceritakan diri Anda sendiri, tentu pendengar lama-lama juga akan jenuh.
(Baca: Tak Usah Gengsi Minta Promosi pada Bos, Asal Sudah Lakukan 5 Hal Berikut)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR