Tasya Kamila, Maret lalu beberapa waktu lalu mendapatkan kabar duka dengan kepergian ayah kandungnya, alm. H. Gatot Permadi Joewono.
Ia bahkan tak bisa menghadiri pemakaman sang ayah lantaran masih berada di New York untuk menyelesaikan studi Masternya.
Lalu, penyanyi cantik Tasya Kamila ini pun mengaku memiliki kesedihan karena menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan tanpa sosok ayah yang disayanginya.
Pasalnya, ada bebera ritual yang dilakukan ayahnya saat bulan puasa tiba, yaitu membangunkannya untuk menyantap sahur.
Pelantun lagu Libur Telah Tiba ini pun mengaku sudah berusaha untuk tegar.
(Baca : Jerit Hati Tasya Kamila Tak Bisa Hadiri Pemakaman Ayahanda )
"Iya pastinya sedih. Aku mencoba enggak nangis karena dari tadi sudah nangis terus. Pastinya sedih karena biasanya papa yang bangunin aku kalau lagi sahur. Kayak kemarin aku sahur sendirian, terasa sepi," tutur Tasya dengan sedih, ditemui NOVA.id di kawasan Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Tahun ini juga merupakan kali pertama Tasya berpuasa setelah menyandang status sebagai mahasiswi Columbia University di New York, Amerika Serikat.
Di bulan Ramadan ini, ia sengaja memilih untuk menghabiskan waktunya ke Indonesia untuk menemani sang bunda.
"Mamaku juga sudah galau kan, kakakku yang satu kerja, yang satu sudah berkeluarga, jadi tinggal di rumah sendiri. Kasihan kan mamaku sendiri, jadi aku temani," lanjutnya.
Tanpa kehadiran ayahnya, Tasya mengaku bulan puasa kali ini teras hampa.
Di tahun-tahun sebelumnya, Tasya juga mengenang saat-saat ia biasa menunaikan salat berjamaah dengan keluarganya.
Ia juga bercerita bahwa sang ayah sering mengajaknya untuk buka puasa bersama di sela kesibukannya syuting.
"Kalau aku syuting atau nggak di rumah, baru dia buka puasa di luar sama teman-temannya. Cuma seringnya kita janjian buka puasa bersama. Jadi itu momen-momen yang bakal aku kangenin," tutupnya.
"Wah, gue sudah hampir sebulan-dua bulan ini, baru bisa jalan sama dia kemarin. Sama dia berdua nonton film marathon. Gue nonton lah satu hari terus kayak wow, menyenangkan. Jadi begitu ada waktu sebentar ya jalan."
Penulis | : | Swita Amallia Alessia |
Editor | : | Swita Amallia Alessia |
KOMENTAR