Momen hari raya Lebaran biasanya kita gunakan untuk memanfaatkan waktu bersama dengan keluarga dan relasi, dengan ditemani berbagai hidangan dan kudapan khas.
Belum lagi, saat silaturahmi pasti selalu saja tersaji berbagai hidangan, umumnya masakan bersantan, berbagai kue, serta minuman manis.
Padahal, bila tak waspada dan tak bisa mengontrol nafsu makan, bukan tak mungkin setelah lebaran akan ada dampak samping pada tubuh kita.
(Baca: Agar Berat Badan Terjaga Meski Buka Puasa Dengan yang Manis)
Menurut dr. Dian Permatasari, M.Gizi., SpGK., santan merupakan lemak jenuh yang bila dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah.
“Selain itu, juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler dan stroke,” tuturnya pada NOVA.id.
The American Heart Association (AHA) dan diet Therapeutic Lifestyle Changes (TLC) merekomendasikan konsumsi lemak jenuh kurang dari 7 persen total kalori perhari, atau kira-kira setara dengan 2 hingga 3 sendok makan per hari.
“Jadi, pada saat lebaran pilihlah jenis makanan yang sehat sesuai dengan komposisi diet seimbang,” imbuhnya.
(Baca: Turkish Salad, Penyeimbang Setelah Banyak Makan Daging )
Spesialis gizi klinik dari RSU Kota Tangerang Selatan ini merekomendasikan, misalnya dalam 1 hari ada 4 rumah yang dikunjungi, maka sesuaikan jenis makanan yang dikonsumsi dengan jam saat berkunjung ke rumah kerabat tersebut.
“Pagi hari pulang dari salat Id, boleh mengonsumsi ketupat dengan opor ayam dan sayur. Bila jam 10 pagi sudah tiba di rumah kerabat A, di mana jam 10 pagi merupakan waktu untuk makanan camilan, pilihlah makanan dalam porsi kecil atau mengonsumsi buah,” lanjutnya.
(Baca: 7 Kunci Sukses Turunkan Berat Badan di Bulan Puasa)
Kemudian, sampai di rumah kerabat B pukul 13.00 atau saatnya makan siang, hidangan nasi dengan lauk pauk dan sayur lainnya dapat menjadi pilihan untuk makan, dan begitu pula seterusnya.
“Saat Lebaran juga bukan merupakan suatu alasan untuk tidak melakukan olahraga. Olahraga ringan tetap dianjurkan untuk dilakukan minimal selama 30 menit,” pungkasnya.
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR