Setiap orang memiliki durasi dan jumlah darah menstruasi yang berbeda-beda.
Ada wanita yang harus menggunakan pembalut super panjang dan tebal karena mentruasinya sangat deras. Ada yang sebaliknya.
"Wanita pasti tahu apa yang normal untuk mereka. Jika salah satu pasien saya mengalami sesuatu yang tidak teratur dan itu terjadi tiga bulan berturut-turut, saya meminta untuk memeriksakan dengan lebih detail," kata ob-gyn Jennifer Ashton, MD., seperti yang dilansir dari Prevention.com.
Menurut Ashton ada 6 hal yang menyebabkan jumlah darah menstruasi lebih deras dari biasanya, yaitu:
1. Mengubah Metode Kontrasepsi
Pil kontrasepsi hormonal sering mengubah jumlah darah mentruasi. Terkadang dokter kerap memberikan resep untuk mengurangi aliran darah yang terlalu deras.
Tidak ada salahnya untuk meminta pendapat ke dokter untuk beralih ke kontrasepsi non-hormonal atau berhenti menggunakan kontrasepsi oral.
2. Pre-Menopause
Sepintas jika kita mendengar istilah menopause, yang terbersit di pikiran kita adalah wanita yang sudah memasuki periode akhir reproduktif.
Namun, nyatanya banyak juga wanita muda yang memasuki periode ini.
Pre-menopause adalah masa transisi empat sampai sepuluh bulan sebelum menopause, dan dapat dimulai saat wanita berusia 30 tahun.
Sayangnya, kita tidak bisa memprediksi kapan kita masuk dalam fase ini.
(Baca: 7 Langkah Jitu Mencegah Menopause Dini. Lakukan Mulai Sekarang, yuk!)
3. Konsumsi Obat Pengencer Darah
Antikoagulan disebut juga pengencer darah, sering digunakan untuk membantu mengurangi pembekuan darah.
Antikoagulan seperti aspirin memungkinkan darah mengalir melalui tubuh dengan lebih mudah, sehingga mengurangi risiko serangan jantung atau stroke, tetapi juga membiarkan darah mengalir lebih banyak ketika menstruasi.
4. Darah Sulit Membeku
Periode menstruasi berlebihan bisa menjadi tanda kita memiliki bawaan kelainan darah.
Meskipun ada banyak jenis kondisi darah, 2-4 juta orang Amerika menderita penyakit Von Willebrand (VWD) atau suatu penyakit bawaan proses pembekuan darah.
(Baca: Dokter Ungkap Lama Waktu, Warna Darah, dan Proses Menstruasi yang Normal)
5. Memiliki Fibroid Uterine
Fibroid uterus kecil adalah pertumbuhan non-kanker di dalam rahim.
Satu studi dari Rumah Sakit Wanita Birmingham, menemukan 70% wanita memiliki paling sedikit 1 fibroid uterus kecil sebelum mencapai usia 50.
Salah satu gejala utama fibroid rahim adalah perdarahan berat, kadang dengan bekuan darah atau perdarahan di antara periode menstruasi.
6. Mengidap Polycystic Ovarian Syndrome
Menurut Yayasan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS), hingga 10% wanita memiliki PCOS - dan sekitar 50% wanita tersebut bahkan tidak menyadari bahwa mereka memilikinya.
Wanita dengan PCOS memiliki sekelompok kista pada indung telur mereka yang dapat menyebabkan periode menstruasi lebih berat.
Ovulasi tidak teratur pada wanita dengan PCOS memicu kelainan kondisi lapisan rahim yang terus menebal dan menyebabkan periode menstruasi lebih deras.
KOMENTAR