Berdasarkan Riskesdas 2013, angka kejadian penyakit tidak menular atau PTM semakin meningkat dan menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia.
Penyakit tersebut antara lain hipertensi sebanyak 25,1 persen, obesitas 15,4 persen, stroke 12,1 persen, penyakit jantung koroner 1,5 persen, dan gagal ginjal kronis 0,2 persen.
Menurut dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM., Direktur Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, grafik PTM terus mengalami kenaikan.
Sementara itu, grafik penyakit menular justru mengalami penurunan.
(Baca: 5 Langkah Mengurangi Gaya Hidup Kurang Gerak)
“Hal ini dipicu karena angka harapan hidup mengalami kenaikan, di mana penduduk lansia semakin banyak dan orang-orang yang terkena PTM bukan hanya lansia, melainkan juga anak-anak muda,” ujarnya pada diskusi media Rutin Aktivitas Fisik, Keluarga Terhindar PTM di RPTRA Taman Kenanga, Jakarta.
Apabila PTM banyak diderita oleh kelompok usia produktif, kualitas dan daya saing menjadi rendah.
Apalagi sebanyak 28,9 persen penduduk berusia di atas 18 tahun menderita kegemukan yang meningkatkan faktor risiko PTM.
(Baca: Selain dari Timbangan, Ini 8 Tanda Anak Obesitas yang Gampang Dilihat)
Kebanyakan dari mereka tidak mengerti bahaya PTM yang umumnya disebabkan oleh gaya hidup tak sehat, seperti misalnya kurangnya aktivitas fisik.
“Padatnya aktivitas, mobilitas yang tinggi, dan kemajuan teknologi membuat masyarakat kurang meluangkan waktu untuk berolahraga,” tuturnya.
Tak hanya karena aktivitas fisik yang kurang, sebanyak 93,5 persen penduduk di Indonesia yang berusia di atas 10 tahun kurang suka mengonsumsi buah dan sayur.
“Pola hidup sehat seharusnya diterapkan sejak anak-anak masih kecil. Hal ini akan bergantung pada cara ibu mengajarkan anak dan juga dukungan dari ayah,” pungkasnya.
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR