Setelah kenyang makan, pasti tak sedikit yang langsung merasa mengantuk, lalu sadar tak sadar merebahkan diri.
Sementara itu, banyak yang mengatakan bahwa merebahkan tubuh atau bahkan tidur segera setelah selesai makan bisa menyebabkan kenaikan berat badan drastis.
Menurut Massachusetts Institute of Technology, sebenarnya tidur setelah makan tak membuat gemuk, namun tetap ada alasan mengapa kebiasaan tersebut buruk bagi kesehatan.
(Baca juga : Gampang Lapar Tapi Tak Mau Gemuk? Coba Atasi dengan 8 Menu Sarapan Berikut)
Dr. Hardianto Setiawan Ong, Sp.PD-KGEH, FINASIM., spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi dan hepatologi dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta menjelaskan bahwa kerja sistem pencernaan dalam kondisi perut yang penuh setelah terisi makanan akan terhambat ketika kita merebahkan tubuh atau bahkan tidur.
“Saat kenyang, makanan dari lambung bisa naik lagi ke tenggorokan lalu menimbulkan sensasi terbakar atau refluks asam,” jelasnya pada NOVA.id.
Refluks asam atau juga disebut dengan gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi karena katup antara perut dan kerongkongan tidak menutup sepanjang jalan, sehingga menimbulkan sensasi terbakar karena asam lambung juga makanan kembali ke tenggorokan.
Tak hanya menyebabkan refluks asam atau GERD, kebiasaan tidur setelah makan bisa menyebabkan beberapa gangguan kesehatan lain, seperti yang dijelaskan dalam www.livestrong.com.
Pertama, naiknya berat badan karena tak ada kesempatan bagi kita untuk membakar kalori apabila kita langsung tidur setelah makan kenyang.
Gangguan kesehatan berikutnya adalah rasa panas di dada atau heartburn yang dipicu oleh kelebihan asam lambung sehingga menimbulkan rasa panas dari perut hingga ke dada, bahkan terkadang juga sampai ke tenggorokan.
Yang lebih parah, kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko terkena stroke seperti yang disebutkan dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh University of Ionnina Medical School, Yunani.
(Baca juga : Kenali 2 Jenis Stroke yang Menyerang di Usia Muda Ini)
Stroke bisa terjadi karena refluks asam memiliki risiko menyebabkan sleep apnea atau berhentinya pernapasan saat tidur yang meningkatkan risiko stroke.
Penyebab lainnya adalah sistem pencernaan yang bekerja keras sehingga bisa meningkatkan tekanan darah, kadar gula darah, dan mungkin saja mempengaruhi kolesterol yang meningkatkan risiko stroke.
KOMENTAR