Pasca tinggal selama 189 hari di Rumah Sakit Anak Boston, di Massachusetts, Amerika Serikat, akhirnya bocah berumur lima tahun, Ari Schultz bisa pulang ke rumahnya.
Dilansir dari Life Daily, selama lebih dari setengah tahun, Ari Schultz telah tinggal di rumah sakit. Hal itu lantaran Ari perlu menjalani 10 kali operasi akibat kelainan jantung yang dideritanya.
Diketahui, sewaktu baru lahir dan memasuki usia 18 minggu, Ari didiagnosis alami kelainan pada katup jantung atau yang biasa dikenal dengan istilah stenosis aorta dan sindroma hipoplastik pada jantung kiri.
"Ini berarti jika kita tidak melakukan intervene sebelum dia lahir, dia hanya akan memiliki dua ruang hati. Ya.. kami melakukannya, pertama saat usia kehamilan 20 minggu, membuat kami mulai kehilangan akal dan sulit menduga akibatnya," ujar sang ayah, Mike Schultz.
Dokter melakukan dua kali operasi jantung sebelum Ari lahir, dan kemudian mengganti tiga katup jantungnya setelah dia lahir.
Berharap tak ada masalah, namun sebaliknya, hingga akhirnya para dokter yang menangani Ari mulai mencari donor jantung.
Tak lama pasca operasi transplantasi jantung pada Jumat (3/3) lalu, tubuh kecilnya diketahui mulai menolak organ barunya dan tiba-tiba saja dia mengalami serangan jantung.
Sempat koma selama lebih dari dua minggu, pada Sabtu (15/4) Ari terbangun dan mulai bernafas.
"Kami tidak tahu apakah Ari akan kembali kepada kami atau tidak sama sekali. Dan, jika dia melakukannya, apakah anak laki-laki kami akan melawan segala rintangan, dan dia melakukannya. Dia kembali....," ucap Mike dengan sangat bahagia.
Setelah penantian panjang, orangtua Ari pun mengetahui bahwa putra tunggal mereka telah bersiap untuk pulang.
Setibanya dirumah, hal pertama yang dilakukan bocah penyuka olahraga bisbol ini adalah mengunjungi lapangan bisbol di halaman belakang rumahnya.
Meski dinyatakan sehat, faktanya Ari masih harus meminum 21 obat dengan jenis berbeda dan menggunakan selang oksigen untuk membantunya bernapas.
KOMENTAR