Banyak hal yang terkadang masih dipercaya perempuan seputar menopause, padahal sebenarnya hanyalah mitos.
Inilah 7 hal yang biasa perempuan percaya mengenai menopause dan terbukti hanyalah mitos belaka.
Menopause suatu penyakit atau kondisi medis.
Menopause adalah suatu kondisi yang lumrah terjadi dan akan dialami oleh setiap perempuan normal, sama seperti dengan pubertas atau kehamilan.
Semua pasti tahu bahwa pubertas dan kehamilan bukan merupakan sebuah penyakit, bukan? Begitu pula dengan menopause.
(Baca juga : 7 Langkah Jitu Mencegah Menopause Dini. Lakukan Mulai Sekarang, yuk!)
Perempuan yang dalam kondisi perimenopausal (masa sebelum menopause) sudah tidak bisa hamil.
Perempuan yang sudah mulai masuk dalam masa perimenopause di mana organ reproduksi mengalami pengurangan pelepasan hormon estrogen bukan berarti sudah tak bisa hamil lagi, sehingga bagi yang sudah tidak merencanakan kehamilan harus mengambil metode pengendalian kelahiran yang efektif.
Menopause menyebabkan perubahan pada tubuh perempuan usia paruh baya.
Perubahan-perubahan seperti perubahan berat badan, penipisan serta kerontokan rambut, atau mengendurnya otot adalah karena penuaan, atau dalam beberapa kasus karena penuaan sekaligus juga gejala menopause.
(Baca juga : Jadi Gemuk dan Risiko Jantung, Sejumlah Efek Menopause pada Tubuh Perempuan)
Pengujian paling efektif untuk menentukan apakah seorang perempuan memiliki hormon yang tepat adalah menggunakan air liur.
Menguji kadar hormon dengan menggunakan air liur belum terbukti akurat dan dapat diandalkan.
Bahkan, menguji kadar hormon menggunakan tes darah juga tidak terbukti akurat karena dapat berubah setiap harinya.
Dan juga, kenyamanan seorang perempuan pada kondisi tubuhnya sama sekali tidak berhubungan dengan kadar hormon yang dimiliki pada saat itu.
Menopause akan melemahkan kemampuan mental.
Kemampuan memori dan mental lainnya akan berubah seiring bertambahnya usia.
Penuaan fisik ditandai dengan kecenderungan menurunnya kinerja, tetapi belum ada bukti kuat yang menjelaskan bahwa penurunan kemampuan otak dan mental 100% terjadi karena menopause.
Kondisi sosial, fisik, dan mental yang dilatih secara aktif akan membantu mencegah penurunan kemampuan memori dan mental, terutama bila Anda sudah memasuki masa menopause.
Menopause akan menyebabkan perempuan susah menahan hasrat ingin kencing.
Meskipun banyak perempuan paruh baya mengalami incontinence atau susah menahan hasrat buang air kecil, hal tersebut tidak disebabkan oleh menopause.
Susah menahan hasrat ingin kencing disebabkan oleh berbagai faktor lain seperti usia, menurunnya kemampuan gerak otot panggul, berat badan, sejarah kelahiran dan jumlah bayi yang sudah pernah dilahirkan, serta kondisi medis tertentu.
(Baca juga : Perempuan, Sering Tak Kuat Kebelet Pipis dan "Ngompol"? Hindari Penyebabnya)
Menopause menyebabkan menurunnya kadar testosteron perempuan secara drastis, dan ini menjadi alasan pada banyak kasus libido rendah pada perempuan pascamenopause.
Penurunan kadar testosteron pada perempuan berkaitan dengan bertambahnya usia, bukan karena menopause.
Kadar testosteron seorang perempuan adalah ketika berusia 20 tahunan, dan akan mulai menurun seiring dengan masuknya ke masa perimenopause.
Kadar testosteron akan terus menurun saat menopause dan juga pascamenopause.
Masih terjadi perdebatan apakah penurunan kadar testosteron berkaitan dengan menurunnya libido perempuan, karena berkurangnya hasrat seksual pada perempuan bisa terjadi karena sebab-sebab lain.
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR