NOVA.id – Tak sedikit orangtua yang memiliki pola asuh berbeda saat membesarkan si Kecil.
Perbedaan pola asuh antara Mam dan Dad tentu bisa berdampak negatif bagi si Kecil.
Beberapa dampak akan segera terlihat, namun sebagian lainnya baru akan muncul pada saat si Kecilberanjak dewasa.
(Baca juga : 6 Cara Ampuh untuk Membesarkan Anak Agar Pintar)
Berikut adalah dampak jika Mam dan Dad menerapkan pola asuh berbeda:
1. Si Kecil akan merasa bingung, tidak tahu apa yang harus mereka lakukan, dan apa sebenarnya perilaku yang diharapkan ia lakukan.
Ingin si Kecil bisa berperilaku yang positif? Mam dan Dad bisa mendapatkan panduan
Body Smart Simulations yang bisa didapatkan di Parenting Club.
2. Konflik antara Mam dan Dad yang berasal dari perbedaan pola asuh biasanya akan memberi kesempatan pada si Kecil untuk berada di antara keduanya, kemudian memanipulasi situasi demi "keuntungan" pribadi.
Ini tentu saja tidak baik untuk jangka panjang, karena akan menelurkan sifat-sifat tidak jujur, manipulatif, dan terciptanya hubungan tanpa apresiasi maupun empati.
(Baca juga : Begini Cara Mengasuh Anak Pemalu Agar Tidak Minder dalam Pergaulan)
3. Si Kecil bisa saja merasa bersalah karena telah membuat Mam atau Dad berkonflik.
4. Jika perseteruan antara Mam dan Dad berlangsung lama dan sering, si Kecil bisa merasa cemas dan depresi karena bingung dan merasa telah membuat Mam dan Dad bertengkar.
5. Si Kecil akan memihak salah satu pihak, entah Mam atau Dad, yang mereka anggap lebih baik atau lebih banyak memberi mereka hadiah serta keleluasaan.
6. Pola asuh yang berbeda juga akan membuat empati si Kecil rusak atau terganggu karena terbiasa melihat konflik.
(Baca juga : Terkait Pola Asuh, Mengapa Orangtua Saling Bersaing?)
Si Kecil ini akan menjadi semacam "arena perang" bagi orangtua ketimbang sebagai anak yang dibesarkan oleh orangtua dengan penuh kasih sayang.
7. Pada saat dewasa, si Kecil yang dibesarkan oleh keluarga dengan pola asuh berbeda, akan merasa bahwa pernikahan bukanlah sebuah hubungan yang ideal. Ini juga bisa membentuk pola pikir untuk tidak memiliki anak di kemudian hari.
Atau, si Kecil akan mengulangi pola yang terjadi pada orangtua, yaitu dengan menerapkan pola asuh berbeda, sehingga masalah ini menjadi siklus yang terus berulang.
8. Si Kecil kemungkinan tumbuh menjadi seorang dewasa yang selalu merasa tertekan atau cemas akibat konflik yang terekam dalam benak mereka.
Namun, selain sisi negatif, tentu masih ada sisi positf dari perbedaan pola asuh ini.
Jika saja Mam dan Dad mampu menyatukan kedua pola asuh yang berbeda dengan adil dan kooperatif, anak akan melihat bahwa perbedaan pun ternyata bisa menjadi sesuatu yang produktif.
(Baca juga : Duh, Kalau Orangtua Tak Kompak Mengasuh, Si Kecil Bisa Rapuh Loh)
Pasalnya, memang tak ada orangtua yang sama persis dalam hal pola asuh.
Anak-anak pasti akan memahami hal ini dan bisa menggunakannya secara sehat jika kedua orangtua memberikan suport maksimal.
Selain dukungan dari Mam dan Dad, tentu perkembangan si Kecil harus selalu kita pantau. Untuk lebih mudahnya, Mam dan Dad bisa mengunduh panduan yang berisi tips pola asuh anak di Parenting Club.
Tak hanya mendapatkan panduan yang lengkap, Mam dan Dad juga bisa mendapat voucher belanja sebesar Rp 50.000,00, lho!
Jangan lewatkan kesempatan emas ini, ya! (*)
(Hasto Prianggoro/Dari berbagai sumber)
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR