Nova.id – Kasus yang menimpa MA warga Kampung Jati, Desa Cikarang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi masih menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen.
Pasalnya MA dibunuh dengan cara yang amat sadis karena dituduh mencuri amplifier atau pengeras suara di Mushala Al Hidayah, Babelan, Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Duh, Kalau Orangtua Tak Kompak Mengasuh, Si Kecil Bisa Rapuh Loh
Bahkan, sisa gosong di dinding selokan di salah satu sudut Jalan Pasar Bakti Mulya lokasi yang digunakan untuk membakar MA masih terlihat jelas.
Cerita ini bermula ketika MA melakukan shalat ashar di mushala Al –Hidayah.
Baca juga: Tangis Tak Terbendung, Begini Kesan Terakhir Istri Almarhum Pria yang Dibakar Hidup-hidup di Bekasi
Saat itu diketahui bahwa amplifier mushala masih digunakan saat shalat Ashar.
Setelah itu, MA masuk dan melaksanakan shalat Ashar di mushala tersebut.
Baca juga: Baby Sitter Ungkap Kondisi Ashanty Sebenarnya, Lemah Tak Berdaya dan Ogah Makan
Usai MA melaksanakan shalat Ashar, rupanya amplifier di Mushala Al-Hidayah sudah raib.
Marbot dan pengurus mushala pun mencurigai MA sebagai pencuri.
Baca juga: Begini Trik Bikin Tempe Bacem yang Lezat, Resep Rumahan Rasa Restoran
Pasalnya, gerak-gerik MA dianggap aneh dan mencurigakan.
Setelah itu, kemudian marbot dan pengurus Mushala pun mengejar MA dan menemukannya di Jembatan Muara.
Baca juga: Duh, Kalau Orangtua Tak Kompak Mengasuh, Si Kecil Bisa Rapuh Loh
MA sempat mengelak bahwa dia bukanlah pencuri sebelum akhirnya dikejar oleh massa.
Untuk menghindari kepungan massa yang jumlahnya sangat banyak, MA sampai menceburkan diri ke sungai.
Namun nahas, ia tetap bisa ditangkap oleh warga yang kala itu emosinya sedang meletup-letup.
Baca juga: 6 Cara Ampuh untuk Membesarkan Anak Agar Pintar
MA pun kemudian diarak oleh warga dan dipukuli hingga babak belur.
Usahanya mengatakan bahwa dirinya bukanlah maling pun tidak digubris oleh banyaknya massa yang sudah terlanjur emosi waktu itu.
Baca juga: Tak Perlu Lipstik Mahal, 3 Cara Ini Bikin Bibir Kita Merah Alami
Mirisnya, banyak warga yang sebenarnya hanya lewat saja (bukan warga desa Babelan) turut memukuli MA.
Hingga puncaknya banyak warga yang memprovokasi agar MA dibakar saja. Padahal, kala itu MA sempat hendak digelandang ke kantor Kepala Desa Bakti Mulya yang letaknya hanya 100 meter.
Baca juga: Make Up Tak Hanya Sekadar Merias Diri, Ini Rahasia di Balik Kekuatan Make Up
Tidak lama setelah kejadian berlangsung, mobil ambulance menuju lokasi dan pihak kepolisian segara melakukan olah kejadian perkara.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus ini. Sejumlah saksi pun sudah dipanggil untuk memberikan keterangan. (*)
Penulis | : | Laili Ira Maslakhah |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR