NOVA.id – Kesetiaan istri atau suami akan semakin teruji kala mendampingi pasangan, termasuk ketika sedang susah atau sakit.
Pada sebuah studi yang dilakukan di Iowa State University, risiko perceraian pasangan yang sudah menikah akan meningkat 6 persen ketika istri sakit, dibandingkan ketika istri masih sehat.
Di sisi lain, jika suami yang jatuh sakit maka tak akan berpengaruh pada risiko perceraian.
Data tersebut tentunya cukup ironis terutama bagi perempuan.
(Baca juga : Terbongkar, Ibnu Jamil dan Istri Ternyata Sudah Setahun Pisah Ranjang, Apa Penyebabnya?)
Terlebih, pernikahan adalah komitmen antara suami dan istri dalam menghadapi hidup bersama dalam berumah tangga.
Ketika pasangan sakit, yang paling penting adalah kesabaran untuk mendampingi.
Persiapan mental pun juga harus dimiliki agar tetap kuat dan tegar di hadapan pasangan yang sedang menghadapi penyakitnya.
Lakukan persiapan penting lainnya, seperti memahami lebih jelas mengenai penyakit yang sedang diderita suami dan pengobatannya.
Kemudian ketika dokter memberi vonis bahwa pasangan kita menderita penyakit berat, kita harus tetap tegar dan dengarkan penjelasan dokter secara seksama dan pikiran yang jernih.
Sementara itu, lakukan pengecekan kembali dengan dokter lain atau mencari second opinion.
Panik merupakan hal yang wajar kita alami, namun usahakan untuk lebih tegar daripada pasangan.
Kemudian, tetaplah sabar dan cobalah untuk mengetahui perasaan pasangan kita tanpa terpengaruh dengan emosi negatifnya.
(Baca juga : Dijamin Bikin Melek Lagi, Yuk Bikin Es Cincau Jahe Cappuccino Ini!)
Yang terakhir, berikanlah pelukan pada pasangan bila memungkinkan.
Pelukan sendiri bisa berdampak baik bagi tubuh pasangan, karena akan menenangkan emosinya.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR