NOVA.id - Setiap orangtua pasti ingin memperlakukan anak perempuannya seperti seorang tuan putri.
Tapi siapa sangka, perlakuan tersebut justru bisa mempengaruhi psikologis anak ketika beranjak dewasa.
Indahnya kisah Putri Cinderella, berkat bantuan ibu peri, sang putri bisa terlepas dari jeratan ibu dan kedua kakak tirinya yang jahat, lalu hidup bahagia dengan pangeran pujaan hatinya.
Selepas mendengar atau melihat kisah sang putri, tidak jarang seorang anak perempuan ingin menjadi sepertinya.
Baca juga: Bahaya Obat PCC! KPAI Himbau Orangtua Harus Lebih Peka Terhadap Perubahan Tingkah Laku Anak
Banyak orangtua yang merasa wajar dengan hal tersebut. Bahkan sebagian besar memang memperlakukan anak perempuannya bak seorang putri.
Seperti memanjakan, memberikan segala sesuatu yang diinginkan oleh anak, dan menyelesaikan masalah yang dibuat oleh anak.
Apa itu Cinderella Complex?
Colette Dowling, seorang penulis buku dari Amerika, menyebut perilaku tersebut dengan cinderella complex.
Istilah cinderella complex pertama kali dikemukakan olehnya tahun 1981 melalui bukunya yang berjudul The Cinderella Complex : Women Hidden Fear of Independence.
Baca juga: Sulit Punya Anak Karena Suami Terlalu Kurus? Simak Penjelasannya Dulu
Menurutnya cinderella complex adalah perilaku seseorang perempuan yang selalu bergantung terhadap orang lain dan selalu berharap akan ada seseorang yang selalu memperhatikannya.
Ketergantungan ini akan menciptakan rasa takut dan tekanan yang membuatnya tidak berani memanfaatkan kemampuanya.
KOMENTAR