Prinsipnya, jika kita dikagetkan seseorang, pasti akan ada respon di mana detak jantung kita sejenak akan berdetak lebih cepat daripada biasanya.
Hal itu memang wajar dan akan terjadi pada jantung semua orang, dan jelas bukan merupakan tanda-tanda seseorang menderita penyakit jantung.
(Baca juga : Masih Banyak yang Keliru, Jangan Menekan Daging Saat Dimasak, Ini Akibatnya!)
Kopi merupakan hal yang cukup ditakuti karena mengandung kafein, terutama bagi penderita hipertensi.
Padahal, menurut dr. Siska, kopi dalam jumlah yang masuk akal, seperti 1-2 cangkir perhari, tidak terlalu pekat, dan tidak dicampur gula ataupun susu yang berlebihan tidak memiliki efek buruk untuk tekanan darah kita maupun penyakit jantung.
Kecuali, jika kita mengidap aritmia atau yang dikenal dengan gangguan irama jantung.
Hal ini memungkinkan bahwa jantung akan merasa mudah terpengaruh dengan kafein.
Sebenarnya, secara umum kopi itu tidak buruk bagi kesehatan jantung.
(Baca juga : Ew, Jangan Sampai Bau Kaki Bikin Penampilan Terganggu! Hindari dengan 11 Cara Ajaib Berikut!)
Hal yang satu ini pasti banyak dijumpai.
“Orang yang kena serangan jantung itu mitosnya di masyarakat itu kena angin duduk. Dikerokin aja nanti hilang. Dikerokin, tidur, eh enggak bangun lagi,” ungkapnya.
Biasanya, gejala yang ada berupa nyeri pada dada yang terasa berat dan disertai sesak nafas, keringat dingin, dan sebagainya.
Gejala seperti itu biasanya disebut nyeri viseral atau nyeri pada bagian dalam yang area rasa sakitnya tidak bisa dikenali.
Jika hal tersebut terjadi, sebaiknya periksakan ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut, karena itu adalah gejala penyakit jantung yang umum, tetapi jarang sekali disadari oleh kita.
(Baca juga : Takut Menikah? Tandanya Kita Gamophobia, Lakukan 5 Cara Ini untuk Mengatasinya)
Nah, lebih jeli lagi kenali gejala-gejala gangguan kesehatan namun jangan mudah percaya pada mitos, ya!(*)
Putri Amalia Irawan
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR