Namun sebaliknya, dr. Kudais Hussein mengatakan dengan melihat tingkat alkohol dalam darah Valerie, kemungkinan besar hal itu adalah penyebab kematiannya.
"Ketika kadar alkohol dalam darah di atas tiga ratus lima puluh mili gram perseratus mili liter, orang bisa mati mendadak."
"Laporan saya menunjukkan bahwa Nyonya Valerie memiliki tiga ratus lima puluh delapan mili gram alkolor perseratus mili liter di darahnya. Jadi, pada keseimbangan probabilitas, Anda bisa menyimpulkan ini adalah penyebab kematiannya," ujarnya.
Pemeriksaan itu tidak membahas jumlah pasti berapa gelas minuman beralkohol yang diminum oleh Valerie.
Tapi, Bournemouth Coroner's Court diberitahu bahwa dia tidak memiliki masalah minum.
Koroner Dorset Rachael Griffin memutuskan bahwa kematian Valerie Jones karena toksisitas alkohol akut.
Baca juga: Sebenarnya, Perlu Enggak Ya Pakai Kondisioner Setelah Keramas? Ini Jawabannya!
Menurut NHS, keracunan alkohol terjadi ketika seseorang meminum sejumlah alkohol dalam waktu yang relatif singkat.
Tanda dan gejala bisa meliputi kebingungan, ucapan yang tidak jelas, kehilangan koordinasi, muntah, pernapasan lambat, hingga menyebabkan pingsan.
Kasus yang paling parah bisa menyebabkan koma, kerusakan otak, dan kematian.
Baca juga: Bertemu di Sebuah Acara, Galih Ginanjar dan Fairuz A Rafiq Saling Buang Muka, Ada Apa?
Sebenarnya, pada umumnya wanita memang lebih rentan terhadap keracunan alkohol dibandingkan dengan pria. (*)
Putri Amalia Irawan / NOVA.id
KOMENTAR