NOVA.id – Pernah mendengar istilah kecanduan seks?
Benarkah fenomena mengenai kecanduan seks ini benar-benar ada?
Para ahli sendiri memiliki pendapat yang saling bertentangan.
Ahli yang pro dengan kecanduan seks atau sex addiction berpendapat bahwa ketergantungan seks sama saja seperti ketergantungan pada obat atau alkohol.
Atau dengan kata lain, seks sendiri memengaruhi fungsi otak.
(Baca juga: “Impian Sang Bintang”, Wadah Inspirasi Bagi Anak Indonesia Meraih Mimpi)
Sementara itu para ahli yang kontra berpendapat bahwa ketergantungan seks lebih mirip jika disamakan dengan ketergantungan berjudi.
Maksudnya, kecanduan seks tak berbeda seperti masalah perilaku saja dan bukan masalah zat yang dapat memengaruhi fungsi otak.
Beberapa penelitian pun menunjukkan hasil yang bertentangan.
Pada sebuah studi tahun 2015 ditemukan bahwa tak ada aktivitas otak yang berbeda antara orang yang mengaku kecanduan seks dan bukan.
(Baca juga: Beredar Foto Mesra dengan Perempuan Lain, Benarkah Didi Mahardika Putus dari Vanessa Angel?)
Ketika dipertontonkan film porno, area otak yang terstimulasi berbeda dengan area otak yang terstimulasi pada pecandu alkohol atau obat-obatan.
Sementara itu pada penelitian di tahun 2014 ditemukan bahwa orang dengan ketergantungan seks saat menonton film atau gambar porno akan memiliki tiga area otak yang terstimulasi.
Area otak ini sama dengan area otak pecandu narkoba yang terstimulasi saat diperlihatkan gambar obat terlarang.
Walapun masih menjadi perdebatan, tak sedikit orang yang khawatir dan merasa dirinya kecanduan seks.
(Baca juga: Hujan Besar Tak Bikin Rumah Bocor Asal Memerhatikan Hal-hal Ini)
Jika kita merasakan hal itu, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan.
Yang pertama adalah segera temui ahli psikiatri untuk berkonsultasi, karena ada banyak faktor yang bisa memicu perilaku tersebut.
Salah satunya adalah depresi. Orang yang depresi memiliki kecenderungan untuk lebih sering masturbasi atau menonton film porno.
Perbedaan libido antara kita dan pasangan juga bisa menjadi faktor pemicu, misalnya bila libido kita tinggi namun pasangan kita rendah.
Selain itu, keengganan untuk bertanggung jawab juga bisa menjadi faktor pemicu.
(Baca juga: Pamit Tinggal di Malaysia, Begini Reaksi Keluarga Laudya Cynthia Bella yang Bikin Sedih)
Contohnya, orang yang sering berselingkuh akan mudah mengakui dirinya sulit mengontrol diri karena kecanduan seks daripada mengakui bahwa dia tak bisa setia pada satu pasangan.
Nah, bila ditelusuri lebih dalam, sebenarnya ada banyak faktor pemicu dari perilaku ini.
Jadi, jangan enggan untuk konsultasi pada ahlinya, ya!(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR