NOVA.id – Cuaca yang terik membuat kita mudah berkeringat.
Belum lagi dengan aktivitas kita yang rasanya membuat kita sulit mencegah keringat muncul, kecuali bila kita beraktivitas di dalam ruangan ber-AC.
Untuk menghilangkan gerah dan keringat, tentunya adalah dengan mandi.
Namun kita sering mendengar bahwa mandi dalam kondisi tubuh berkeringat bisa menimbulkan gangguan kesehatan, terutama pada kulit.
Apakah benar demikian?
Mandi dalam kondisi tubuh berkeringat seringkali dikaitkan dengan munculnya bercak putih yang muncul di kulit.
Munculnya bercak putih di kulit atau sering kita sebut dengan panu sendiri bisa ditemui di usia remaja dan dewasa muda, terutama bila kita tinggal di iklim panas dan lembap.
Jenis jamur pityriasis versicolor penyebab panu ini menyukai minyak ada di permukaan kulit kita, sehingga bisa kulit berkeringat dan lembap maka jamur ini akan tumbuh.
Sementara itu, keringat yang dihasilkan di permukaan kulit akan menyatu dengan minyak dan kotoran, sehingga permukaan kulit akan semakin lembap dan beraroma tak sedap.
Ketika kita mandi, maka keringat, minyak, dan kotoran yang ada di permukaan kulit akan hilang.
Dengan mandi pula, maka kelembapan kulit juga berkurang, sehingga risiko terkena infeksi jamur juga akan menurun sehingga kulit akan menjadi lebih segar.
Karena kelembapan alami kulit bisa hilang ketika mandi, maka disarankan untuk mandi setidaknya dua kali sehari.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Nova |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR