Bahkan, jalan raya poros Gempol juga tak bisa dilalui kendaraan dan para pengendara memutar untuk bisa menuju Surabaya atau Malang.
Tak hanya itu, nampaknya siklon tropis Cempaka ini juga "mengamuk" di kota Ponorogo dan Pacitan.
Jalan utama nasional Ponorogo hingga Pacitan menjadi lumpuh lantaran tertimpa longsor.
Sementara itu, hingga hari ini, Rabu (29/11) total ada 11 korban jiwa meninggal dunia akibat diterjang banjir bandang dan tertimbun tanah longsor.
Baca juga: Jangan Keliru! Ternyata Susu Tanpa Garam Jauh Lebih Sehat Loh, Ini Buktinya
"Yang tertimpa longsor ada tujuh ditambah dua, jadi sembilan. Sudah meninggal dunia akibat tanah longsor, bukan karena banjir," kata Yudi saat dihubungi melalui sambungan telepon dikutip dari TribunWow.com.
Adapun daerah yang terendam banjir meliputi 13 desa di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Pacitan (Desa Sirnoboyo, Desa Sukoharjo, Desa Kayen, desa kembang, Desa Ploso, Desa Arjowinangun, Desa Sidoharjo), Kecamatan Kebon Agung (Desa Purworejo, Desa Banjarjo, Desa Kebon Agung), dan Kecamatan Arjosari (Desa Pagutan, Desa Jatimalang, Desa Arjosari). Jalan lintas selatan lumpuh total.
Tak hanya menimpa kawasan Jawa Timur, dilansir dari Tribun Jogja, kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah provinsi yang paling merasakan dahsyatnya terjangan siklon tropis cempaka.
Baca juga: Sebelum Terkenal dengan Jargon 'Maknyus', Ternyata Bondan Justru Tak Suka Memasak
Selama dua hari, cuaca ekstrim yang dipicu siklon cempaka menimbulkan kerusakan di sejumlah kabupaten dan kota di Yogyakarta.
Setidaknya, ada 114 titik bencana banjir dan longsor di lima kabupaten dan kota di Yogyakarta.
Daerah yang paling terdampak adalah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kabupaten Kulonprogo.
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR