NOVA.id - Penyakit difteri sedang menjadi momok menakutkan, pasalnya, penyakit ini sudah menyerang sejumlah anak-anak di Indonesia.
Tercatat, kasus infeksi karena penyakit difteri ini mencapai 109 kasus dan sebanyak 13 orang dinyatakan meninggal dunia.
Bahkan, Kementerian Kesehatan sudah menetapkan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Baca juga: Jangan Keliru! Ternyata Susu Tanpa Garam Jauh Lebih Sehat Loh, Ini Buktinya
Agar, anak kita tak menjadi korban dari penyakit ini, yuk kenali lebih dekat penyakit difteri yang menyerang anak-anak ini.
Penyakit difteri sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan dan bisa juga memengaruhi kulit.
Jenis penyakit ini menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa anak-anak dan orang dewasa.
Baca juga: Ini Akibat Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan yang Mengandung Gula, Cegah dengan Cara Mudah Ini
Dilansir dari Hello Sehat, ini dia tanda-tanda gejala difteri yang harus kita waspadai.
1. Tenggorokan dilapisi selaput tebal berwarna abu-abu
2. Radang tenggorokan dan serak
3. Pembengkakan kelenjar pada leher
4. Masalah pernapasan dan saat menelan
5. Cairan pada hidung, ngiler
6. Demam dan menggigil
7. Batuk yang keras
8. Perasaan tidak nyaman
9. Perubahan pada penglihatan
10. Bicara yang melantur
11. Tanda-tanda shock, seperti kulit yang pucat dan dingin, berkeringat dan jantung berdebar cepat.
Baca juga: Sebelum Terkenal dengan Jargon 'Maknyus', Ternyata Bondan Justru Tak Suka Memasak
Cara terbaik untuk mencegah penyakit berbahaya ini yakni dengan melakukan vaksin.
Untuk kasus di Indonesia, vaksin difteri biasanya diberikan lewat imunisasi DPT (Difteri, Tetanus dan Pertusis), sebanyak 5 kali pada semenjak bayi berusia 2 bulan.
Jadi, sebaiknya anak harus mendapatkan vaksinasi DTP lima kali pada usia 2 bulan, 3 bulam, 4 bulan, 18 bulan dan usia 4-6 tahun.
Baca juga: Lucu, Saat Prosesi Siraman Jokowi Tak Kuat Gendong Kahiyang Ayu, Lihat Ekspresinya Deh
Untuk anak dengan usia 7 tahun bisa diberikan vaksin Td atau Tdap.
Vaksin Td atau Tdap akan melindungi terhadap tetanus, difteri dan pertusis dan harus diulang setiap 10 tahun sekali.
Hal ini juga termasuk untuk orang dewasa. (*)
KOMENTAR