Pasien-pasien tersebut berasal dari berbagai daerah, mulai dari Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Depok, dan Bogor.
"Mereka yang terjangkit difteri dan dirawat di rumah sakit ini dari berbagai umur. Ada anak-anak, remaja, dewasa, dan orangtua," tutur Lilik.
Sebelumnya juga ada pasien difteri berusia 77 tahun yang meninggal dunia.
Dan saat ini yang masih dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang ada enam orang.
"Difteri ini disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejalanya ya batuk, pusing, dan mual. Umumnya bakteri itu menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan. Makanya kami dalam pemeriksaan benar-benar teliti, kalau dilihat di dalam tenggorokan sudah menjamur, itu sangat bahaya," ujar Lilik lagi....
Tak izinkan imunisasi
Khusus di Kota Tangerang, jumlah kasus difteri sampai dengan tanggal 5 Desember 2017 sebanyak 7 orang.
Semua pasien sudah sembuh dan dipulangkan ke rumahnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Lisa Puspadewi.
Ia pun menjelaskan masalah utama yang menyebabkan seseorang terjangkit difteri.
"Masalahnya orangtua tidak mengizinkan anaknya untuk diimunisasi. Dan orangtua juga banyak yang anti-vaksinasi," ujar Lisa kepada Warta Kota, Kamis (7/12).
Padahal program imunisasi sudah diprioritaskan oleh Pemerintahan Kota Tangerang.
KOMENTAR