Permasalahan selanjutnya kesehatan gigi bagi anak adalah apabila gigi sakit maka intip makanan yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan tumbuh kembang yang tidak baik.
Erri memaparkan makanan yang masuk ke dalam tubuh saat gigi sakit justru membawa kuman dan bakteri.
Pasalnya bakteri dan kuman tersebut menempel di sela-sela gigi atau justru di lokasi gigi yang mengalami sakit.
"Jelas ini sangat mempengaruhi kecerdasan terhadap anak, makanya saya menyarankan bagi orang tua untuk selalu membawa anaknya ke dokter jangan ke dokter gigi kalo pas sakit gigi saja," tegasnya.
Baca juga:Usai Berhubungan Seks Ala 'Fifty Shades of Grey', Perempuan Ini Alami Hal yang Memilukan
Ia juga menambahkan bahwa anak mempunyai sifat untuk mencontoh orang lain.
"Sekarang kalo orang tuanya aja gak sikat gigi ngapain anaknya sigkat gigi dong," tuturnya.
Bagi Erri, orang tua harus mengajarakan dengan memberi contoh sedini mungkin untuk merawat gigi dengan baik dan benar meski anak belum punya gigi.
Erri mencontohkan misal setelah minum susu, sang ibu bisa menggunakan kapas lalu dililitkan di ibu jarinya dan dibersihkan ke giginya.
Baca juga: Ini Dia 5 Rahasia Mengapa Mie Instan di Warkop Lebih Nikmat Dibanding Buat Sendiri
"Baru ketika beranjak 6 bulan pegangkanlah sikat gigi dan si ibu ajak anaknya untuk menirukan bagaimana sikat gigi yang baik dan benar," kata dia.
Menurut perempuan yang juga merupakan Ketua Departemen Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Persatuan Dokter Gigi Indonesia, anak-anak pun juga sangat diharapkan bisa sikat gigi dua kali sehari.
"Sikat gigi ini sebenarnya bukan ritual namun harus dijadikan bagian dari kesehatan," pungkas dia.(*)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR