Namun apabila keadaan tersebut masih berlangsung bahkan setelah masa pubertas selesai, maka ada beberapa hal yang perelu dicermati.
Mengonsumsi obat-obatan yang mengubah struktur hormon seperti alat kontrasepsi bisa menjadi penyebabnya.
Jumlah hormon bisa meningkat karena penggunaan kontrasepsi dan itu juga mengakibatkan reaksi membesarnya jaringan payudara untuk sementara waktu.
Selain itu masa kehamilan dan menopause juga bisa menyebabkan perubahan kadar hormon yang cukup ekstrem.
(Baca juga: Dua Pria Tampan Hadir di Sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta, Inilah Pemeran Pengganti Aliando?)
Seperti masa kehamilan, tubuh bersiap untuk menjalani proses menyusui hingga memproduksi hormon yang mempengaruhi sistem saluran susu dan kelenjar payudara.
Sementara pada masa menopause terjadi penurunan hormon esterogen yang menyebabkan lemahnya jaringan ikat payudara.
Efeknya payudara menjadi kendur dan mengecil.
Perbedaan ukuran antar payudara sebenarnya tidak perlu diselesaikan dengan langkah operasi.
(Baca juga: Sakit Tenggorokan Memang Tak Nyaman, Coba deh Redakan dengan Makanan Ini)
Kecuali jika ada kasus virginal hypertrophy.
Kasus tersebut merupakan kondisi payudara terus berkembang bahkan setelah melewati ukuran cup D pada usia remaja.
(Baca juga: Perempuan Ini Cium Kaesang Pangarep di Hari Ulang Tahunnya, Lihat Ekspresi Kaesang yang Bikin Warganet Gemas)
Pembedahan untuk payudara asimetri mungkin melibatkan proses pembesaran salah satu payudra atau keduanya.
Biasanya operasi memperbaiki payudara asimetris dapat berjalan dengan sukses. (*)
(Kompas.com / Glori K. Wadrianto )
KOMENTAR