NOVA.id - Usai berhasil diamankan kepolisian, akhirnya asal usul para pelaku geng motor yang menjarah toko pakaian di kawasan Depok beberapa waktu lalu terungkap.
Para geng motor yang merampok kios pakaian Fernando menempati 5 petak kontrakan berukuran 4 meter persegi di RT 006 RW 009 Jalan Pitara Raya, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, Depok. Harga sewa kontrakan tersebut Rp 600.000 per bulan per pintu.
Karena kontrakan tersebut ada 5 pintu, beberapa orang anggota geng motor di kontrakan itu membayar sewa sebesar Rp 3 juta per bulan.
Baca juga: Viral Kios di Depok Dirampok Kawanan Geng Motor, Begini Kondisi Terbaru Kios Fernando
"Tadinya enggak tahu kalau itu geng motor, kalau bayar kontrakan barengan, ternyata mereka saling kenal," ucap Rian, pria yang diberi tugas membersihkan kontrakan oleh sang pemilik kontrakan, Selasa (26/12).
Menurut dia, kontrakan itu hampir tak pernah sepi selama 24 jam. Kontrakan tersebut, kata dia, selalu penuh laki-laki dan perempuan.
"Subuh-subuh saja masih banyak cewek cowok pada nyanyi-nyanyi di kontrakan, kalau saya kan tugasnya periksa kontrakan sama bersihin sampah," kata Rian.
Baca juga: Sama-Sama Sudah Menikah dan Punya Anak, Begini Kabar Terbaru Mantan Kekasi Nagita Slavina
Sebanyak 8 anggota geng motor yang menjarah sebuah toko di Depok ditetapkan sebagai tersangka.
Terungkapnya kasus penjarahan ini berawal dari video yang viral di media sosial.
Dalam video rekaman kamera CCTV berdurasi 1 menit 27 detik itu, terlihat seorang penjaga toko tengah mengelap maneken.
Beberapa saat kemudian, puluhan orang dengan menggunakan sepeda motor mendatangi toko itu dan menjarah barang-barang yang ada di sana.
Usai menjarah barang di toko tersebut, para pelaku yang sebagian membawa senjata tajam itu langsung pergi menggunakan sepeda motornya. (*)
Iwan Supriyatna/Kompas.com
Mengintip Isi Buku "Cabai Kering pada Khazanah Masakan Melayu", Ada Resep Sambal Bilis hingga Otak-otak
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR