NOVA.id- Organ kewanitaan merupakan wilayah yang sensitif.
Dengan begitu kita butuh perhatian ekstra untuk merawatnya.
Karena sensitif, vagina kerap menjadi sarang bakteri.
Hal ini yang menyebabkan rasa gatal bahkan bau tak sedap muncul.
(Baca juga: Ajaib! Ternyata Air Hangat Punya Banyak Khasiat untuk Tubuh, Salah Satunya Bantu Turunkan Berat Badan)
Bahkan jika parah, akan timbul infeksi pada vagina.
Melansir Prevention.com, tiga dari empat perempuan memiliki infeksi jamur yang disertai dengan rasa gatal dan terbakar.
Bahkan terkadang muncul keputihan dengan bau tak sedap.
Untuk mengatasinya kita membutuhkan obat anti-jamur.
(Baca juga: Wajib Punya! Ini Dia Ragam Jenis Celana Jeans yang Akan Membuat Penampilan Semakin Modis)
Infeksi vagina yang paling umum terjadi pada perempuan usia 15 hingga 44 tahun.
Kondisi ini juga bisa disebabkan dengan hal lain.
Bagi seorang yang sudah menikah, infeksi pada vagian bisa terjadi karena pil kontrasepsi.
Seorang ginekolog, Alyssa Dweck, MD, dan penulis The Complete A to Z for Your V mengatakan pil kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dan cincin kontrasepsi bisa menekan ovulasi.
(Baca juga: Kiat-Kiat Menjaga Romantisme Hubungan Ala Shandy Aulia, Dimulai dari Atas Ranjang Hingga Saat Santai)
Begitu juga pelumas alami yang dihasilkan saat telur dilepaskan.
Alergi juga bisa terbawa oleh barang dari luar.
Dweck mengatakan biasanya akibat dari wewangian yang dibawa oleh pembalut ataupun latek pada beberapa kondom.
Terkadang perempuan juga ada yang alergi terhadap ejakulasi pasangannya.
(Baca juga: Raih Gelar Sarjana, Begini Perasaan Febby 'Blink' Rastanty)
Meski begitu jangan biarkan hal ini membuat kita melontarkan kata perpisahan terhadap pasangan.
Lebih baik temui dokter ahli alergi untuk melakukan tes kulit.
Jika didiagnosa terdapat masalah, gunakanlah kondom atau antihistamin pop setidaknya 30 menit sebelum bercinta.
(Baca juga: Ternyata Ini Loh Makanan yang Boleh Dimakan pada Malam Hari Saat Diet)
Untuk pakaian dalam, pilihlah yang terbuat dari katun.
"Pakaian dalam yang terbuat dari bahan sintetis tidak menghilangkan kelembaban, sehingga keringat bisa terkumpul di kulit Anda, ini menyebabkan iritasi dan menciptakan tempat berkembang biak bagi infeksi bakteri atau ragi," kata Dweck. (*)
KOMENTAR