NOVA.id - Biasanya jalan-jalan atau traveling ke suatu tempat akan merasa lengkap jika kita mengajak beberapa teman, sahabat atau rekan lainnya.
Pasalnya, dengan rame-rame liburan kita tidak akan sunyi senyap dan merasa "garing".
Namun, ternyata justru mengenal dunia dan diri sendiri juga perlu dilakukan oleh kita.
Baca juga: Berjuta Kebaikan dalam Segelas Susu Gurih Tanpa Garam yang Wajib Kita Tahu
Salah satunya dengan melakukan solo traveling atau perjalanan seorang diri.
Sayangnya, banyak orang urung untuk mewujudkan mimpi tersebut, karena berbagai alasan dan kekhawatiran.
Tapi, apakah benar perjalanan sendiri sedemikian mengkhawatirkan?
Dengan mengikuti beberapa saran berikut ini dilansir dari Readers Digest, mungkin perjalanan kita bakal benar-benar menjadi aman dan menyenangkan, tanpa rasa khawatir.
Baca juga: Sebelum Melakukan Perjalanan Udara, Perhatikan Hal Ini Agar Tak Diturunkan Mendadak
1. Pelajari ungkapan darurat dalam bahasa lokal
Kita mungkin sudah menguasai kata-kata dasar seperti "halo," "selamat tinggal," dan "terima kasih," dalam bahasa lokal.
Tapi, mempelajari istilah dan frasa yang dapat membantu berkomunikasi dengan penduduk lokal saat keadaan darurat juga amatlah penting.
"Apakah Kamu memerlukan petunjuk ke rumah sakit terdekat, atau memerlukan bantuan untuk menghubungi polisi?"
"Mengetahui beberapa frasa kunci akan mempercepat kemampuanmu untuk mendapatkan bantuan."
Demikian kesaksian Kiersten Rich, seorang travel blogger pemilik laman theblondeabroad.com.
Baca juga: Belanja di Bandara Changi Singapura Bisa Bicara Pakai Bahasa Indonesia, Loh, Ini Faktanya!
2. Jangan takut berbohong
Mengenal penduduk setempat sepanjang perjalanan bisa menjadi keuntungan tersendiri.
Tapi, jika saat perkenalan ada pertanyaan yang membuatmu tidak nyaman, maka tidak masalah jika kita harus berbohong. Ya, demi keselamatan.
"Saya sering ditanyai tentang apakah saya lajang atau menikah, di mana saya tinggal, apakah saya bepergian sendiri, dan lain-lain," kata Cailin O'Neil, blogger di Travel Yourself.
Jangan mudah percaya dengan orang asing.
Meskipun mereka nampak baik, jangan gampang memberi informasi pribadimu.
Bisa saja info yang kita berikan akan digunakan untuk kejahatan.
"Hanya karena seseorang tampak baik, itu tidak berarti mereka selalu memiliki niat baik," kata O'Neil.
Mengatakan kebohongan demi kebaikan dapat menyelamatkanmu dari bahaya.
Ini bukan tentang berprasangka buruk pada orang lain, tetapi lebih kepada sikap waspada.
Baca juga: Jangan Tertipu, Ini Tanda-Tanda Pasangan Sedang Berbohong
3. Berpakaian sesuai dengan budaya setempat
Kita pasti mendengar pepatah "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung".
Yah, ini juga berlaku saat kita melakukan perjalanan.
"Hindari memakai pakaian yang tidak pada tempatnya, atau berkata yang menunjukkan kurangnya kesadaran budaya atau situasional," kata Alex Berger, penulis pada laman VirtualWayfarer.
Ini juga akan berpengaruh pada interaksi dengan penduduk setempat, terutama saat dibutuhkan.
"Jika kamu berpakaian sedemikian rupa sehingga orang-orang lokal merasa jengkel, kamu akan berisiko tinggi untuk mengalami cekcok."
"Dan, saat butuh pertolongan, penduduk lokal akan kurang simpati kepadamu," ucap Berger.
Cara berpakaian juga mengungkapkan caramu berkomunikasi dengan orang sekitar.
Bahkan, pakaian juga bisa mencerminkan kepribadian seseorang.
Baca juga: Psst... Olahraga Tanpa Berpakaian Ternyata Punya 5 Manfaat Ini!
4. Ketahui titik percakapan yang harus dihindari
Mengobrol dengan penduduk setempat adalah salah satu cara terbaik untuk mempelajari lingkungan sekitar.
Namun, waspadalah terhadap hal sensitif yang dapat menyinggung atau mempermalukan dirimu sendiri.
Rich menyarankan agar pelancong solo memahami topik-topik apa saja yang bisa dijadikan bahan obrolan dengan penduduk setempat.
Misalnya, tidak membahas hal-hal seperti komunisme saat berada Kuba.
"Tidak semua negara liberal seperti di barat."
"Tahu apa yang harus dihindari saat berbicara dengan penduduk setempat, sama seperti apa yang seharusnya Kamu diskusikan dengan mereka," ucap Rich.
Baca juga: Tak Perlu Khawatir Mesin Cuci Bikin Boros Listrik, Solusinya Pakai LG Smart Inverter Saja!
5. Menginformasikan jadwal
"Saya selalu mengirimkan info penerbangan, info hotel, info tour, dan rencana perjalanan pada ibu saya."
"Saya juga memastikan untuk memeriksa setiap hari, seandainya ada sesuatu yang terjadi pada saya, sehingga dia bisa melacak saya dengan mudah," kata O'Neil.
Hal ini sangat penting saat ketika kita berada di daerah tanpa sinyal atau WiFi untuk beberapa waktu, sehingga orang yang kita cintai tahu kabarmu.
Baca juga: Gigi Sering Bermasalah? Yuk Hindari dengan Melakukan Cara Ampuh Ini
6. Jangan sembrono
Banyak orang melihat perjalanan adalah cara untuk membebaskan diri dari segala aturan yang mengekang.
Namun, Beger mengingatkan, ada banyak risiko saat seseorang melakukan perjalanan solo.
Contohnya, penyakit menular seksual, perampokan, atau malah terlibat dalam tindakan pelanggaran hukum.
Tetapi kemungkinan ini tak lantas harus membuat kita melewatkan kesempatan bertualang.
Asal kita berhati-hati dan memiliki perilaku bertanggung jawab, perjalanan seorang diri pasti lancar, dan menyenangkan.
Baca juga: Walau Dibully, Ajarkan Anak untuk Berperilaku Seperti Ini
7. Jangan tunjukan barang berharga
"Hal nomor satu yang dicari pencopet adalah kamera mahal yang tergantung di leher atau smartphone yang terbenam di saku belakang," kata Rich.
Rich memberi tips agar pelancong solo membawa tas cadangan untuk menyimpan kamera, dan tas lain untuk menyimpan semua perlengkapan.
"Jangan sampai rasa takut membuat Kamu mengurungkan niat untuk melakukan perjalanan."
Untuk menghidarinya, maka jangan tunjukan barang-barang itu, dan gunakan saat kita membutuhkannya saja.
Aturan ini juga berlaku untuk perhiasan dan barang berharga lainnya yang bisa memancing perhatian.(*)
Source | : | https://www.kompas.com,www.rd.com |
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR