NOVA.id – Ternyata, nyeri pinggang adalah salah satu gejala bila kita mengalami batu ginjal.
Penyebab nyeri pinggang karena batu ginjal, yakni penyumbatan aliran urin oleh batu sehingga terjadi pembengkakan dan regangan pada ginjal.
Nyeri pinggang ialah rasa sakit pada tubuh di area bawah iga terakhir sampai dengan atas tulang panggul, mulai dari belakang hingga ke depan.
(Baca juga: Yuk Sarapan Sehat dengan Vegetable Pancake, Begini Cara Buatnya)
Namun, batu ginjal tidak semata-mata diidentifikasi lewat nyeri pinggang saja.
Penyakit-penyakit seperti kista, sembelit, dan kehamilan ektopik pun dapat menimbulkan nyeri pinggang.
Karena itu, untuk membedakan nyeri pinggang karena batu ginjal, kita perlu perhatikan gejala penyerta.
(Baca juga: Ternyata Ini Pentingnya Kenalkan Learning Buddy pada Buah Hati)
Gejala-gejala itu adalah demam, mual, muntah, urin merah, urin keruh, nyeri berkemih, gangguan berkemih, lemas, dan penurunan berat badan.
“Kita tidak bisa begitu saja membedakan nyeri pinggang yang menunjukkan batu ginjal, makanya kita butuh gejala penyerta,” ujar dr. Hery Tiera, Sp. U., spesialis urologi dari Rumah Sakit Pondok Indah saat temu media di Senayan City, Selasa (13/2).
“Minimal pergi ke dokter umum dulu untuk mendiagnosis gejala-gejala yang ada,” lanjutnya.
(Baca juga: Gara-Gara Istri Minta Mobil Baru, Jadi Alasan Kuat Pendi Lakukan Pembunuhan Sadis pada Keluarganya)
Menurut dr. Hery, kita akan mengalami 3 tahapan pemeriksaan untuk mendeteksi batu ginjal, yakni diagnosis awal, diagnosis lanjutan (radiografi), dan penatalaksanaan.
Saat proses diagnosis awal dokter akan memeriksa fisik, lalu berlanjut ke pemeriksaan laboratorium (analisis urin, pemeriksaan darah, fungsi ginjal, dan asam urat), dan menjalani USG ginjal.
Kemudian, dokter akan melakukan diagnosis lanjutan (radiografi) menggunakan X-Ray dan CT Urografi.
(Baca juga: Benarkah Penggunaan Gadget yang Terlalu Sering Bisa Memicu Penuaan Dini pada Kulit? Ini Penjelasannya)
Setelah itu, baru dokter akan menentukan tindakan apa yang cocok dengan kondisi batu ginjal kita.
“Tindakan yang paling aman adalah treatment nonoperasi, tapi tidak bisa dilakukan pada semua kasus. Karena itu pemilihan terapi tergantung letak batunya, bentuk batunya. Dari segi treatment, yang paling aman ESWL,” kata dr. Hery.
ESWL atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy adalah perawatan non-invasif untuk memecahkan batu ginjal menggunakan gelombang kejut dari luar tubuh. (*)
Penulis | : | Nova |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR