NOVA.id – Karpet merah acara BAFTA 2018 didominasi warna hitam sebagai bentuk pernyataan “Time’s Up” pada masalah seksisme di industri perfilman.
“Kami muak karena tidak diperlakukan sama, tidak mendapatkan jumlah gaji yang sama, dan harus melakukan 2 pekerjaan di saat yang bersamaan—itu semua sudah cukup. Time’s Up,” kata Kristin Scott Thomas, dilansir dari Dailymail.
“Saya yakin perubahan akan terjadi. Meskipun tak bisa berhasil dalam 1 malam saja, tapi sekarang orang-orang sudah mulai menyadari hal ini. Perubahan sudah dimulai,” tambah Kristin.
(Baca juga: Ternyata Ini Pentingnya Kenalkan Learning Buddy pada Buah Hati)
Tidak hanya Kristin, para aktris yang menghadiri perhelatan BAFTA 2018 pada Minggu (18/2) malam pun mengatakan, mereka muak diperlakukan tidak sama dan mendukung kampanye Time’s Up untuk mengakhiri ketidaksetaraan gender tersebut.
Beberapa aktris bahkan membawa aktivis feminis dan aktivis antikekerasan perempuan sebagai tamu di acara BAFTA 2018.
Contohnya, aktris Gemma Arterton yang mengundang Eileen Pullen dan Gwen Davis ke upacara penghargaan tersebut.
(Baca juga: Ternyata Ini Pentingnya Kenalkan Learning Buddy pada Buah Hati)
Bersama kedua aktivis itu, Gemma berusaha untuk mengutarakan pendapatnya dalam masalah ketidaksetaraan gender.
Selain Gemma, aktris Andrea Riseborough juga turut membawa pendiri dari Black Pride Inggris, Phyll Opoku-Gyimah sebagai tamunya.
Ia ingin mengutarakan harapannya agar industri film berada di jalan menuju keragaman yang lebih luas.
(Baca juga: Kerap Terlihat Mesra, Al Ghazali Ungkap Hubungan Ahmad Dhani dan Mulan Jameela di Belakang Panggung)
Source | : | https://www.dailymail.co.uk |
Penulis | : | Nova |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR