NOVA.id - Kasubag Humas Polres Sampang, Ipda Eko Puji Waluyo, SH, ketka dihubungi NOVA, Senin (12/2) menjelaskan, pemeriksaan Lil (16), tersangka pelaku penganiayaan yang menyebab tewasnya Achmad Budi Cahyanto, sudah selesai dan tinggal dilimpahkan ke Kejaksaan.
“Hasil pemeriksaan sudah lengkap semua, saat ini tersangka Lil penahanannya dititpkan di Rutan Sampang, mengingat Polres Sampang tidak punya tahanan untuk anak-anak,” kata Ipda Eko Puji Waluyo, SH.
Baca juga: Tak Diketahui Penyebabnya, Seorang Siswi di Malaka Ditemukan Tewas Tergantung di Atas Kusen Pintu
Menurut Eko Puji Waluyo, dari hasil pemeriksaan dan rekonstruksi, tersangka dijerat dengan pasal 338 KUHP sub 351 (3) KUHP, tentang pembunuhan atau pasal penganiayaan yang menyebabkan kematian.
“Soal berapa lama hukuman, karena tersangka ini masuk dalam kategori anak-anak, nanti hakim yang akan memutuskan,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan, kejadian bermula saat korban sebagai guru seni rupa mengajar siswa kelas 3 melukis di luar kelas.
Baca juga: Tragis! Anak Berusia 2 Tahun Ini Kerap Dianiaya Ibu Angkatnya Hingga Kehilangan Nyawa
Saat itu Budi meminta anak didiknya melukis sesuatu, tetapi ternyata tersangka tidak memerhatikan, bahkan asyik bermain sendiri dan menganggu teman-temannya.
Melihat siswanya tidak menggubris, kemudian Budi mendekati Lil dan mencoret pipi siswanya yang bandel tersebut dengan cat air.
Namun Lil bukannya diam, malah ngomel-ngomel melawan gurunya. Melihat perilaku Lil yang bandel, Budi mau memukulkan buku absen ke tubuh siswanya itu.
Baca juga: Ketahuan Selingkuh, Seorang Suami Dipukuli Istrinya Di tengah Jalan
Tapi, Lil lebih gesit, belum sempat buku tersebut menyentuh tubuhnya, dia langsung menangkis, bahkan dengan cepat membalas dengan memukul balik wajah korban.
Selain tubuh Budi kecil, pukulan Lil cukup telak. Begitu mengenai rahang sebelah kanan, Budi langsung jatuh terduduk.
“Begitu jatuh, siswa yang lain langsung melerai. Jadi sebenarnya cuma sekali pukul, namun tepat di rahang,” jelas Eko.
Baca juga: Berjuta Kebaikan dalam Segelas Susu Gurih Tanpa Garam yang Wajib Kita Tahu
Setelah kejadian itu, korban kemudian datang ke kepala sekolah dan melaporkan kejadian yang dialami.
Setelah itu, Budi kembali masuk kelas, dan di dalam kelas terjadi perdamaian antara keduanya, Budi dan Lil saling jabat tangan memaafkan.
Ternyata kondisi Budi memburuk. Sepertinya pukulan itu menimbulkan luka dalam di kepala sang guru. Setiba di rumah dia muntah-muntah.
Selanjutnya, begitu dibawa ke puskemas, kondisinya makin memburuk, bahkan setelah dirujuk ke RSUD Sampang malah jadi koma, dan malam harinya meninggal dunia di RS Dr. Soetomo, Surabaya.
“Menurut hasil visum et repertum dari RS Dr. Soetomo, ada cedera otak akibat benturan dari luar,” kata Eko sambil menjelaskan, saat itu polisi tidak melakukan autopsi, karena tidak mendapat izin keluarga. (*)
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR