NOVA.id - Polisi turun tangan untuk menyelidiki fenomena remaja bertelur yang dialami Akmal (14).
Pasalnya, dokter menilai, fenomena corpus alienium atau keberadaan benda asing di dalam tubuh ini terdapat unsur kesengajaan.
Baca juga: Lagi-Lagi Bertelur, Remaja Asal Gowa Kembali Diisolasi di Rumah Sakit
Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf Sungguminasa pada Selasa (20/2) sekitar pukul 17.30 Wita bersama petugas unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gowa, Sulawesi Selatan.
"Hari ini kami mulai melakukan penyelidikan yang ditangani oleh unit PPA sebab yang bersangkutan adalah anak di bawah umur," ujar Shinto Silitonga.
Baca juga: Tak Perlu Was-Was Memulai Bisnis Bakery Asal Ada Tepung Premix, Ini Alasannya
Dalam penyelidikan ini, polisi bekerja sama dengan dokter ahli yang dilakukan dengan menggunakan disiplin ilmu secara alamiah.
Dokter mengklaim, dua butir telur tersebut adalah telur ayam ras secara fisik dan berada di dalam tubuh Akmal secara sengaja.
"Jika bicara tentang disiplin ilmu, telur tersebut sengaja dimasukkan melalui anus dan cara memasukkannya adalah wewenang polisi untuk mengungkapnya," kata dr Ratnah Latief.
Baca juga: Di Rumah Sakit, Dokter Tunggu Engkong Naim "Bertelur"
Ratna mengambil pengalaman berdasarkan fakta dua tahun silam.
Saat itu, telur yang keluar dari tubuh Akmal adalah telur ayam kampung sesuai dengan uji laboratorium forensik.
"Yang tahun lalu itu adalah telur ayam kampung sesuai dengan uji laboratorium forensik," tutur Ratnah.
Baca juga: Resmi Bercerai dengan Taqy Malik, Putri Sunan Kalijaga Ungkap Rasa Bahagia dan Lega
Sementara polisi mengaku akan tetap menyelidiki cara memasukkan telur tersebut ke dalam tubuh Akmal sesuai dengan fakta ilmiah.
"Pokoknya akan kami selidiki cara telur tersebut berada di dalam tubuh korban tentunya sesuai dengan disiplin ilmu dan bukan unsur magis," ungkap Shinto.
Akmal saat ini masih menjalani isolasi sebagai bagian dari observasi tim medis terkait fenomena ini. (*)
Abdul Haq/Kompas.com
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR