NOVA.id - Akhir-akhir ini sering merasakan bau badan yang berbeda dari biasanya?
Padahal tidak bekerja ekstra atau memforsir tenaga tapi badan justru mengeluarkan bau keringat yang aneh.
Mungkin pendapat yang diutarakan para ahli ini ada benarnya..
Para ahli menyebutkan bahwa manusia memiliki hampir empat juta kelenjar keringat di kulit yang menghasilkan 25 ml keringat per jam untuk mengatur suhu tubuh kita.
Kondisi ini bisa meningkat menjadi dua sampai empat liter per jam selama olahraga, kata George Havenith, seorang profesor fisiologi dan ergonomi lingkungan di Universitas Loughborough.
Baca juga: Dengan Samsung Galaxy J Series, Jangan Pernah Bosan Lagi Sambil Menunggu di Mobil
Dilansir dari Daily Mail, tubuh kita memproduksi dua jenis keringat, yakni keringat encer yang mendinginkan tubuh dan cairan berminyak yang mungkin terkait dengan daya tarik seksual.
Keringat pendinginan diproduksi oleh kelenjar eccrine, ditemukan di bawah kulit seluruh tubuh.
Ketika tubuh kita memanas, maka hipotalamus, pusat suhu otak, menginstruksikan kelenjar ini untuk menghasilkan keringat.
"Kita memproduksi keringat encer tujuh kali lebih banyak daripada jenis yang berminyak karena perannya dalam melindungi kita dari kepanasan," kata Dr Justine Hextall, seorang ahli dermatologi konsultan di Rumah Sakit Sussex Barat.
Baca juga: Wajib Disimak, Minum Ayamnya Punya Manfaat Bagi Kita Sekeluarga
Keringat ini dihasilkan dengan menyaring cairan di kelenjar eccrine.
"Garam diekstraksi kembali ke dalam darah jika dibutuhkan dan cairan asin yang tersisa keluar sebagai cairan ke kulit," jelas Profesor Havenith.
Berikut trik mengatasi bau badan akibat keringat yang perlu kita ketahui agar bisa berkurang.
Fakta Pertama
Jika kita mandi setiap hari, kita akan menyingkirkan bakteri jahat sehingga tidak muncul keringat yang menyebabkan bau badan.
Trik lain adalah dengan menggunakan deodoran sebelum tidur.
Perempuan yang melakukan ini telah terbukti sedikit berkeringat dari mereka yang menggunakannya di pagi hari.
Baca juga: Awas, Ketiak Bisa Terganggu Saat Gunakan Deodoran yang Salah, Ini Cara Tepat untuk Memakainya!
Deodoran umumnya mengandung aluminium klorida.
Partikel aluminium diambil oleh sel-sel di kelenjar keringat, menyebabkannya membengkak dan menutup sehingga tidak melepaskan keringat.
Mengaplikasikannya di malam hari membuat antiperspirant memiliki waktu untuk 'mengatur' pori-pori saat tidur.
Baca juga: Duh, Pori-Pori Besar Bikin Kulit Terlihat Kasar, Yuk Coba Gunakan Toner Alami Buatan Sendiri
Fakta Kedua
Beberapa orang berkeringat lebih banyak saat mengonsumsi makanan seperti selai kacang.
Ini dianggap reaksi alergi ringan.
"Tubuh mungkin menganggap pemicu tertentu berbahaya dan menyiramnya melalui keringat," kata Profesor Havenith.
Kopi panas atau teh juga bisa membuat kita berkeringat karena merangsang sensor suhu di dalam tubuh, yang memicu mekanisme pendinginan tubuh.
Baca juga: Suka Minum Kopi Instan Kemasan? Duh, Ternyata Ini Bahaya yang Tak Kita Sadari!
Kafein pun bisa merangsang sistem saraf untuk mengaktifkan kelenjar keringat.
Sebenarnya minuman panas mungkin lebih baik dalam mendinginkan tubuh daripada yang dingin, kata Profesor Havenith.
"Kita memproduksi lebih banyak keringat sebagai respons terhadap minuman panas dibandingkan dengan minuman dingin, yang sebenarnya menekan keringat dan tidak mengubah suhu tubuh kita."
Baca juga: Kafein Dalam Kopi Vietnam Sangat Tinggi.
Fakta 3
Apa yang kita makan bisa mempengaruhi bau keringat.
"Bawang putih atau asparagus bisa mengeluarkan bau yang menyengat karena bahan kimia dalam makanan ini tidak dipecah dan dilepaskan dengan napas dan keringat," kata Dr Alexandroff.(*)
Source | : | https://www.dailymail.co.uk/,https://life.klikpositif.com |
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR