Nah, para peneliti di China menemukan bahwa memotong brokoli sebelum dimasak membantunya mempertahankan kandungan sulforaphane dalam brokoli.
Para ilmuwan dari Zhejiang University itu melakukan eksperimen dalam mengolah brokoli yang mereka dapat di pasar dengan berbagai cara.
Dari situ para peneliti itu menyimpulkan, memotong brokoli menjadi berukuran 2 milimeter dan mendiamkannya selama 90 menit sebelum dimasak dapat meningkatkan kadar sulforaphane brokoli sebanyak 2,8 kali.
Meski begitu, para peneliti tidak bisa menjelaskan alasannya.
Tapi, mereka percaya mendiamkan sayuran selama 30 menit mungkin cukup.
Selain itu, yang paling penting adalah memotong brokoli karena sulforaphane hanya dapat diserap jika sayuran “rusak”.
(Baca juga: Uuuh.. Sembelit dan Sulit BAB Sangat Menganggu! Ini nih 4 Cara Ampuh Mengatasinya, Dijamin Lancar!)
Penelitian ini didukung oleh Dr Ayesha Sherzasia, seorang ahli neurologi dan wakil direktur dari Alzheimer’s Prevention Program di Loma Linda University, AS.
Ia bilang, sebuah enzim bernama myrosinase yang melakukan kontak dengan komponen lain adalah pendahulu sulforaphane.
Jadi, semakin banyak kontak yang terjadi, semakin brokoli akan melepaskan lebih banyak senyawa ini.
(Baca juga: Netizen Kecewa Milea Ciuman dengan Pria Lain, Anji Ikut Buka Suara!)
Itu artinya, memotong brokoli menjadi potongan kecil akan membuat kandungan ini semakin banyak.
Lebih ekstrem lagi, Sherzasia menyarankan kita untuk makan brokoli dalam kondisi mentah—meski mengukus atau menggorengnya selama kurang dari limat menit juga pilihan tepat.
Setelah tahu cara mengolah yang tepat, yuk konsumsi brokoli secara rutin! (*)
(Artikel ini pernah tayang di laman Intisari dengan judul Ternyata Selama Ini Kita Salah, Begini Cara Memasak Brokoli yang Tepat Menurut Penelitian Terbaru)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR