NOVA.id – Seiring bertambahnya usia pernikahan, mungkin akan banyak muncul pertanyaan dalam hati.
Seperti, apakah sering tidaknya hubungan seks bisa menentukan sehat atau tidaknya pernikahan kita?
Menurut Brian Willoughby, Ph.D., hal tersebut merupakan pertanyaan yang paling banyak disampaikan kliennya.
(Baca juga: Simak Kisah Sri Purwanti, Sukses Sulap Bahan yang Biasa Dipandang Sebelah Mata Jadi Panganan yang Mendunia)
Padahal sebenarnya, persepsi kita salah apabila menilai sebuah pernikahan yang sehat dilihat dari frekuensi hubungan seks yang dilakukan, seperti dilansir dari laman Women’s Health Magazine.
Stephanie Buehler, Psy.D. menjelaskan, tak ada angka khusus mengenai seberapa sering suatu pasangan harus melakukan hubungan seks.
Menurutnya, kualitas hubungan pernikahan suatu pasangan tak terpengaruh pada sering atau tidaknya berhubungan seks.
(Baca juga: Wajib Disimak, Minum Ayamnya Punya Manfaat Bagi Kita Sekeluarga)
Sementara itu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Survey of Families and Households menemukan bahwa 16 persen pasangan yang sudah menikah tidak melakukan hubungan seks dalam sebulan terakhir.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Edward Laumann dari University of Chicago menemukan bahwa 14 persen laki-laki yang sudah menikah dan 15 perempuan yang sudah menikah jarang atau bahkan sama sekali tidak melakukan hubungan seks dalam setahun terakhir.
Menurut Daniel Conroy-Beam, Ph.D. dari UT Austin, hubungan seseorang bisa dinilai lebih dari sekadar hubungan seksnya saja.
(Baca juga: Dengan Samsung Galaxy J Series, Jangan Pernah Bosan Lagi Sambil Menunggu di Mobil)
Terkadang, kita melakukan hubungan seks bukan karena kita takut kehilangan pasangan kita.
Namun, lebih pada menganggap hubungan seks adalah sesuatu yang wajar dalam sebuah pernikahan.
Namun, tetap saja ada fenomena yang banyak terjadi pada kehidupan suami istri di zaman modern ini, yaitu hubungan seks yang kian jarang atau bahkan tidak sama sekali.
(Baca juga: Jangan Malas Berolahraga Saat Sedang Haid, Inilah 4 Gerakan yang Bisa Kita Lakukan Agar Tidak Merasakan Sakit)
Kenali 5 penyebabnya berikut ini.
Terbayang Masa Lalu
David Bauss, Ph.D., profesor psikologi dari UT Austin menyebutkan bahwa rata-rata pria memiliki ketertarikan pada banyak perempuan di masa hidupnya.
Ditambah lagi teknologi saat ini yang memudahkan kita menemukan pasangan dari dunia maya.
(Baca juga: Cukup Gunakan 3 Bahan Alami Ini, Kulit Bisa Halus Bebas Bulu, Coba yuk!)
Meskipun demikian, tak sedikit pula yang mengalami kecemasan dan takut melakukan kesalahan pada pasangannya.
Kondisi tersebut biasanya dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu.
Penelitian yang dilakukan oleh Willoughby menemukan bahwa semakin banyak hubungan asmara yang dilakukan sebelum menikah, semakin rendah pula kualitas seksual, komunikasi, dan kestabilan hubungan saat pernikahan.
(Baca juga: Suka Minum Teh Panas? Hati-Hati, Kerongkongan Bisa Terserang Kanker)
Kondisi ini terjadi karena secara langsung maupun tak langsung seseorang akan membanding-bandingkan pasangannya dengan masa lalu.
Selain itu, akan muncul rasa tak puas dan ingin mencari yang lebih.
Anak-anak
Memiliki anak seringkali menjadi alasan mengapa gairah seks seseorang menurun.
(Baca juga: Viral Mobil Mewah Diserbu Kelompok Pengemudi Ojek Online di Underpass Senen)
Bagi perempuan yang menyusui, sentuhan kedekatan dengan bayi akan lebih menyenangkan dibanding dengan sentuhan sensual suami.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Laumann menemukan bahwa 34 persen perempuan di usia 20-an yang tidak memiliki anak memang tidak memiliki gairah seks yang menggebu.
Sementara 95 persen dari perempuan usia 20-an yang memiliki anak mengaku gairah seksnya menurun.
(Baca juga: Jangan Gegabah Membeli Rumah, Jawab Dulu 4 Pertanyaan Ini Agar Kita Makin Siap)
Stres
Bila kita dan pasangan sama-sama memiliki karier, menemukan waktu untuk bermesraan merupakan hal yang sangat sulit.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Journal of Marriage and Family melaporkan bahwa mengurus kehidupan rumah tangga, keluarga, dan pekerjaan bisa memicu stress yang akan menurunkan gairah seks.
Untuk menghindarinya, tentu dibutuhkan kerjasama antara pasangan, untuk menemukan kembali gairah dan hasrat untuk berhubungan, dan mungkin juga perasaan cinta.
(Baca juga: Kapok Hadiri Acara Brownies, Widi Mulia Ungkapkan Kekecewaannya di Media Sosial)
Membandingkan dengan Pasangan Lain
Memiliki hubungan yang harmonis dan hangat, lalu kemudian membandingkannya dengan pasangan lain yang mungkin nampaknya terlihat lebih menyenangkan justru akan membuat hubungan kita sendiri menjadi buruk.
Tak perlu membandingkan seberapa sering pasangan lain melakukan hubungan seks, yang terpenting adalah bagaimana kita dan pasangan selalu bahagia dengan berbagai kondisi yang dihadapi bersama.
(Baca juga: Bukan Istana Mewah, Kuasa Hukum Jelaskan Kondisi Kamar Roro Fitria di Penjara)
Kesalahpahaman
Menurut Buehler, dalam sebuah pernikahan pasti akan melewati proses, bisa di atas maupun di bawah, termasuk dalam hubungan seks.
Yang paling penting adalah jangan sampai ada salah paham.
(Baca juga: Hiii..Jarang Menyikat Gigi Bisa Picu Beragam Penyakit Ini, Nomor 5 Hati-Hati Bagi Ibu Hamil!)
Kita bisa mendiskusikan saat-saat sedang down bersama pasangan dan menemukan solusinya bersama-sama.
Temukan apa yang menjadi sumber dari permasalahan yang kita temukan dengan pasangan, lalu coba selesaikan bersama.
Begitu pula dalam hubungan seks, temukan apa yang menjadi alasan hilangnya hasrat atau gairah untuk bermesraan.
(Baca juga: Nggak Cuma Modal Tampang, Adipati Dolken Juga Punya Hunian yang Bakal Bikin Calon Istrinya Betah)
Sahabat NOVA, apapun yang menjadi kendala dalam hubungan berumah tangga termasuk hubungan seksual, sebaiknya komunikasikan pada suami, ya! (*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR