NOVA.id - Data Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, menyebutkan anak kerdil ( stunting) mencapai ribuan orang.
Pemerintah berupaya menekan angka pernikahan dini sebagai salah satu faktor penyebabnya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Kartini mengatakan, setiap tahun ada sekitar 6.200 balita di Gunung Kidul mengalami stunting.
"Angka balita stunting di Gunung Kidul masih dalam kisaran angka tersebut (6.200). Penyebab dominan memang soal pernikahan dini," ujarnya saat dihubungi Rabu (14/3).
Baca juga: Wah, Jangan Sampai Anak Menderita Gizi Buruk atau Stunting, Efeknya Terasa Hingga Jangka Panjang!
Kartini menjelaskan, pernikahan dini terjadi pada remaja usia 14-18 tahun.
Pernikahan dini tersebut berkontribusi 30 persen terhadap jumlah balita stunting.
Balita stunting menyebar di beberapa kecamatan, di antaranya Rongkop, Gedangsari, dan Semanu.
"Balita yang lahir akibat pernikahan dini ini akrab lahir tak sempurna dan tumbuhnya lambat. Dimulai ketika lahir hanya memiliki panjang kurang dari 48 sentimeter," tuturnya.
Baca juga: Wajib Disimak, Minum Ayamnya Punya Manfaat Bagi Kita Sekeluarga
Kartini menjelaskan, penyebab stunting lainnya adalah ibu hamil yang kekurangan sel darah merah atau anemia.
Kemudian, ibu hamil yang kekurangan makanan tambahan. Untuk itu pihaknya berupaya meningkatkan kesehatan ibu hamil melalui Puskesmas, Posyandu hingga PKK.
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR