Dia mengaku, uang arisan tersebut digunakan untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
Yoan juga mengatakan, ia sengaja pergi dari Banyuwangi karena banyak orang yang mengancam dirinya.
Selama di Pamulang, Tangerang Selatain, dia bekerja.
Modus penipuan
Sementara itu, Zemy Prihatiningsih (32), warga Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, salah satu korban penipuan, kepada Kompas.com mengaku total kerugian yang dia alami mencapai Rp 163 juta.
Korban lainnya dengan kasus serupa mengalami kerugian bervariasi, mulai dari Rp 3 juta hingga ratusan juta rupiah.
Baca juga: Nagita Slavina Tetap Pilih Bekerja Dibandingkan Berdiam Diri di Rumah dan Mengandalkan Uang Suami
Total uang yang dibawa ketua arisan, menurut keterangan Zemy, mencapai hampir Rp 1 miliar.
Zemy bercerita, Oktober tahun 2016, dirinya ditawari rekannya, YR, mengikuti arisan.
Zemy mengenal tersangka dari dari bisnis jual beli kue via online. Setiap bulan, dia membayar arisan hingga Rp 1,4 juta.
Dia juga ditawari bonus liburan ke Bali dan perhiasan jika bisa merekrut anggota arisan.
Baca juga: Coba Tiru Gaya Hijab Beberapa Selebritis yang Anggun dan Simpel Ini, Cocok untuk Pemula
Dia juga dijanjikan setiap pekan mendapatkan keuntungan ratusan ribu rupiah jika ikut berinvestasi dalam arisan tersebut.
"Rp 1,4 juta itu ikut tiga arisan, belum beberapa program arisan lainnya. Saya juga diminta cari member dan dapat 33 orang. Kami biasanya berkomunikasi lewat grup BBM, namanya arisan Mama Gaul," kata Zemy.
Dia berharap, dengan tertangkapnya pelaku, uang miliknya yang dibawa segera dikembalikan.
Dia juga mengaku menerima uang arisan yang dijanjikan, tetapi disetorkan kembali kepada pelaku untuk arisan dan investasi baru. (*)
Ira Rachmawati/Kompas.com
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR