NOVA.id - Sama seperti pria, perempuan juga banyak berkeringat.
Menurut Michael Saphiro MD, Direktur Medis di Dermatologi Vanguard, New York, kulit perempuan normal dan sehat mengeluarkan keringat sebanyak lima ons atau setara segelas anggur setiap harinya.
Beberapa faktor seperti teriknya sinar matahari, temperatur yang tak sesuai dengan kondisi tubuh, rasa stres, dan aktivitas yang menguras tenaga adalah penyebabnya.
(Baca juga: Selamat! Maria Jadi Pemenang Termuda di Ajang Indonesian Idol)
Mengapa kita bisa berkeringat berlebihan?
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Experimental Physiology menemukan fakta bahwa perempuan yang bugar berkeringat jauh lebih banyak dibanding perempuan pada umumnya.
Keringat juga berkaitan dengan aktivitas kebugaran yang rutin dilakukan.
(Baca juga: Burger Nasi Ayam, Kreasi Sarapan Tak Biasa yang Praktis dan Lezat)
Selama latihan, tubuh kita menyesuaikan kelenjar keringat dengan suhu tubuh serta pada tingkat yang lebih tinggi.
Pada dasarnya, tubuh akan beradaptasi dan bekerja lebih daripada biasanya sehingga memicu pengaturan keringat untuk membuat suhu tubuh tetap dingin yang berfungsi mencegah kelelahan akibat hawa panas karena menurunnya stamina dan energi pada tubuh.
Menurut beberapa peneliti, ada beberapa kemungkinan mengapa perempuan masih kurang berkeringat dibanding kaum pria yang mengalaminya lebih dari empat kali sehari.
(Baca juga: Awas, Jika Tubuh Mengalami 5 Hal Ini, Tandanya Kita Terlalu Banyak Makan Gula, Berbahaya loh!)
Peneliti juga memaparkan bahwa keringat erat hubungannya dengan kebugaran.
Hyperhidrosis atau keringat berlebihan memang terkadang memalukan dan menjengkelkan.
Sisi buruknya, keringat berlebihan juga bisa menyebabkan dehidrasi dan menurunnya kadar elektrolit pada tubuh.
(Baca juga: Lebih Teliti Lagi, Sebaiknya Jangan Membeli Daging Ayam Apabila Ada Garis Putih Seperti Ini)
"Jika tubuh berkeringat berlebihan disebabkan cuaca panas dan olahraga itu sangat wajar, namun segera periksa ke dokter kalau keringat disebabkan stress atau demam di keseluruhan tubuh atau hanya pada satu titik tubuh saja," saran Shapiro.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR