NOVA.id- Euforia pernikahan royal Pangeran Harry dan Meghan Markle memang masih terasa hingga kini.
Banyak orang di belahan dunia ini yang terhipnotis dengan pernikahan cucu dari Ratu Elizabeth II tersebut.
Sehingga banyak penggemar Kerajaan Inggris yang terbuai dengan kisah cinta seperti layaknya di negeri dongeng ini.
Tapi sayangnya hal ini sangat diperingatkan oleh para ahli kesehatan jiwa.
(Baca juga: Fosil Ini Ungkap Kelompok Mamalia Purba dan Terbelahnya Benua Pangaea)
Mereka memperingatkan para penggemar untuk tidak terlalu larut dalam kisah cinta pasangan kerajaan ini karena bisa menjurus ke arah obsesi yang berbahaya.
Sue Varma, seorang psikiater dan asisten klinis profesor dari Pusat Medis Universitas Langone New York mengatakan fandom bisa menguat menjadi obesi ringan.
Namun ketika obsesi itu makin mendalam, hal itu bisa jadi tanda bahaya.
“Saya tidak punya masalah dengan seseorang yang terobsesi dengan keluarga kerajaan. Saya rasa tidak ada masalah dengan hal itu,” kata Varma kepada Reuters.
“Yang jadi masalah adalah kurangnya aktivitas lain, kurangnya fleksibilitas, serta fakta bahwa Anda mengambil waktu yang digunakan untuk hal-hal lain. Apakah itu waktu yang bisa Anda gunakan dengan anak-anak Anda? Apakah itu waktu yang bisa gunakan untuk berbincang dengan pasangan Anda?"
(Baca juga: Pahami "Rambu-rambu" Agar Pertemanan Tak Rusak Karena "Politik Kantor"
Varma mengatakan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mengikuti perkembangan para selebritas bisa menjurus pada masalah kesehatan jiwa lainnya.
“Ketika Anda mulai bergaul dengan orang-orang yang tidak anda kenal, ketika Anda tidak mempunyai hubungan yang timbal balik, kondisi ini lah yang disebut parasosial. Hanya berlangsung satu arah,” kata Varma
“Ini masalah ketika Anda hidup di dunia fantasi dengang mengorbankan hubungan-hubungan dalam dunia nyata,” kata Varma.
Varma juga memperingatkan obsesi terhadap selebritas bisa mengakibatkan masalah-masalah citra tubuh seperti gangguan dismorfik tubuh.
Gangguan dismorfik tubuh adalah gangguan psikologis yang membuat penderitanya merasa cemas akan kekurangan atau cacat pada tubuhnya, meski sifatnya kecil. (*)
(Artikel ini sudah pernah tayang di laman National Geographic Indonesia dengan judul Terobsesi Dengan Pernikahan Ala Kerajaan Picu Masalah Kejiwaan)
KOMENTAR