NOVA.id- Kanker disebut sebagai penyakit yang mengerikan.
Sehingga penyakit ini banyak ditakuti oleh banyak orang.
Meski bisa diobati, tapi tak sedikit orang yang mengidapnya kurang beruntung untuk sembuh.
Kanker adalah jenis penyakit di mana sel-selnya cenderung diproduksi dengan tiba-tiba dan dengan cara yang tak terbatas, yang mengambil alih sistem tubuh dan membunuhnya secara perlahan.
(Baca juga: Merayakan Ulang Tahun Ke-29, Ini Kado yang Diminta Afgan dari Penggemarnya)
Untuk menghindari penyakit mematikan ini, kita perlu menjalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat dan olahraga teratur.
Selain mencegah, ada banyak makanan alami yang juga mampu mempercepat pemulihan.
Apa saja?
(Baca juga: Bisa Dijadikan Inspirasi, Ini 8 Gaya Busana Vintage Ala Putri Diana)
1. Bawang putih
Senyawa allyl sulfur yang ada dalam bawang putih membantu memperlambat pertumbuhan sel tumor.
Allyl sulfur mampu mencegah pembelahan sel-sel yang disebabkan oleh stres.
Sel-sel kanker rentan terhadap pembelahan, dan senyawa ini membatalkan efek dari pembagian.
(Baca juga: Ini Potret Kemesraan Krisdayanti dan Raul Lemos Saat Berada di Madinah)
2. Brokoli
Brokoli sangat terkonsentrasi dengan kandungan antioksidan, serat, flavonoid, dan kandungan baik lainnya.
Antioksidan yang ada dalam sayuran hijau membantu meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh sel radikal bebas dan juga mengurangi pertumbuhan sel kanker.
Masaklah brokoli dengan cara dikukus agar flavonoidnya tetap ada.
(Baca juga: Unggah Video Tutorial Makeup Mirip Lukisan Mona Lisa, Perempuan Ini Langsung Viral!)
3. Lemon
Lemon dan aneka buah jeruk lainnya sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Kandungan vitamin C dalam lemon mencegah terjadinya kanker.
Kita bisa mengolah lemon menjadi minuman segar atau yang dikenal dengan lemonade.
Minuman ini bisa membantu menjaga paru-paru dan mencegah kanker tengorokan.
(Baca juga: Putri Diana Dikabarkan Pernah Menderita Bulimia Nervosa, Yuk Ketahui Tanda-Tandanya!)
4. Bluberry
Radikal bebas yang ada di dalam tubuh menyebabkan penghancuran sel-sel sehat dan mendorong pertumbuhan sel-sel kanker.
Antioksidan bersama dengan flavonoid yang ada dalam bluberry mencegah kerusakan dan menetralisir pengaruh atom yang sangat tidak stabil.
(Baca juga: MAC Cosmetics Buat Tutorial Make-Up untuk Sahur, Warganet: Ini Lucu!)
5. Jamur
Jamur meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan kanker.
Ada beragam jenis jamur, tapi jamur 'reishi' bekerja paling baik untuk meminimalkan efek tumor ganas.
Tingkat hemoglobin bisa diatur oleh jamur sehingga mampu mengurangi risiko kanker.
(Baca juga: Selain Iqbaal Ramadhan, Inilah Beberapa Pemeran Wanita dalam Film Bumi Manusia)
6. Telur
Telur merupakan sumber yang kaya dengan vitamin B, D, E, dan protein.
Kandungan selenium dalam telur diketahui dapat mengurangi efek samping kemoterapi.
Seperti mual, rambut rontok, sakit perut, dan lemas.
(Baca juga: Sweet! Rayakan Ulang Tahun Ke-29, Rossa Setia Dampingi Afgan)
7. Jahe
Bahan dapur ini punya beberapa manfaat kesehatan.
Tidak ada efek samping jika kita makan jahe.
Pasein yang mengonsumsi jahe sebelum lakukan kemoterapi mengatakan jika rasa mual yang dialami berkurang.
(Baca juga: Data Pribadi Tersebar, Christian Sugiono Ungkap Kekecewaanya)
8. Kiwi
Vitamin C sangat baik untuk antioksidan yang melawan kanker dan menetralisir efek radikal bebas.
Folat, karotenoid, dan vitamin E membantu mengurangi efek kanker.
Buah kiwi mengandung semua nutrisi ini dan bisa membantu tubuh melindungi diri dari kanker.
(Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Minyak Wijen Ternyata Punya Segudang Manfaat untuk Rambut loh!)
9. Salmon
Salmon mengandung asam lemak omega dan rendah lemak serta kalori.
Salmon bisa membantu mencegah kanker prostat.
Vitamin D dalam salmon akan membantu menyempitkan pembuluh darah dan menghentikan pertumbuhan sel kanker.
(Baca juga: Heboh, Dewi Perssik Tiba-Tiba Pingsan Saat Syuting, Kok Bisa?)
Sebelum mengubah pola makan kita, ada baiknya konsultasikan dulu dengan ahli gizi.
Untuk mencegah kanker merasuki tubuh, sebaiknya masukkan makanan sehat seperti di atas ke dalam menu harian kita.
Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? (*)
KOMENTAR