NOVA.id - Setiap bulan, perempuan pasti mengalami lonjakan hormon ketika mendekati masa premenstruasi.
Dianggap sebagai sebuah rutinitas, tidak banyak perempuan menyadari bahwa terdapat keterkaitan hormon dengan kesehatan mental.
Melansir dari Metro.co.uk, penelitian dari American National Institute of Mental Health, terdapat 64% perempuan menderita depresi dan gejalanya semakin memburuk ketika masa premenstruasi.
Laura Peters, seorang manajer divisi dari Rethink Mental Illness mengatakan keduanya memang diduga kuat memiliki hubungan.
(Baca juga: Berusia 37 Tahun, Perempuan Ini Punya Tubuh Layaknya Seorang Bayi)
"Ada banyak penelitian yang menghubungkan hormon dengan masalah kesehatan mental. Ini berhubungan terutama dengan gangguan suasana hati seperti depresi, tetapi ada bukti yang menunjukkan bahwa penyakit lain seperti skizofrenia dapat dipengaruhi oleh perubahan hormonal. Meskipun penyebab utama masalah ini mungkin termasuk kombinasi faktor psikologis dan sosial, ada semakin banyak bukti bahwa faktor biologis seperti hormon juga penting," terang Peters.
Umumnya, gejala premenstruasi memang meliputi suasana hati yang mudah berubah seperti mudah tersinggung dan mudah cemas.
Gangguan depresi yang berulang setiap bulan ini justru semakin memburuk.
(Baca juga: Catat, 5 Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Membuat Perempuan Sulit Hamil)
Source | : | Metro.co.uk |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR