NOVA.id - Tenggelamnya KM Sinar Bangun diperkirakan menelan banyak korban.
Sampai tulisan ini dibuat, dari 204 penumpang, 19 orang dinyatakan selamat.
Para korban yang selamat sebagian sudah dipulangkan, sebagian lagi masih dirawat di Puskesmas Tiga Ras, Puskesmas Sinaga, dan RSUD dr. Hadrianus Sinaga, Kabupaten Samosir.
Tiga orang ditemukan dalam keadaan tewas, sedangkan sisanya sekitar 184 orang dinyatakan hilang.
Data tersebut tercatat di posko setelah sejumlah pihak melaporkan kehilangan sanak keluarga kepada petugas setempat.
Data yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengungkapkan, awalnya diinformasikan jumlah penumpang sekitar 80 orang, namun pernyataan tersebut dibantah penumpang yang selamat dan juga dokumentasi yang sempat diabadikan salah seorang yang meng-upload foto kapal sebelum berangkat.
Baca juga: Zaskia Mecca : Anak Perempuan Harus Dekat dengan Ayahnya, Kenapa ya?
Penumpang yang menggunakan kapal tersebut ternyata melebihi kapasitas yang diperkirakan.
Itu belum termasuk puluhan sepeda motor yang ada di sisi kiri dan kanan kapal.
Rupanya, kesimpangsiuran data penumpang diakibatkan tak adanya data manifes penumpang di KM Sinar Bangun.
Ternyata, kondisi ini biasa terjadi pada kapal-kapal penyeberangan di Danau Toba.
Meskipun kapal-kapal itu sehari-harinya mengarungi perairan yang luasnya ribuan
kilometer, hampir tak ada kapal yang memiliki data manifes penumpang.
Penumpang yang ingin menyeberang hanya ditanyai, diberi tiket, tanpa ada pencatatan nama atau identitas lainnya.
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR