Ted Teknos, dokter bedah kepala dan leher mengatakan bahwa kasus kanker tenggorokan terkait HPV telah meningkat 300 persen dari tahun 1980an sampai tahun 2000-an.
"Kita hanya melihat efeknya sekarang, tapi akan jauh lebih umum di tahun-tahun dan dekade mendatang,” kata dia.
Inilah yang perlu kita ketahui tentang bagaimana seks oral dapat meningkatkan risiko kanker tenggorokan dan apa yang dapat dilakukan untuk melindungi diri.
(Baca juga: Pakai Hijab, Chacha Frederica Ungkap Pengalamannya Berada Di Amerika)
Kanker tenggorokan, yang secara medis dikenal sebagai kanker oropharyngeal, dua kali lebih sering menyerang pria daripada wanita, menurut American Cancer Society.
Ini secara khusus mempengaruhi amandel dan dasarnya , atau bagian belakang lidah kita.
Kanker tenggorokan berbeda dengan kanker mulut, yang terjadi di bibir, gusi, lidah, lapisan pipi, bagian atas atau dasar mulut.
(Baca juga: Anak Usia 2 Tahun Alami Hal Tak Menyenangkan Karena Kacang Supermarket)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nova.id |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR