NOVA.id - Kisah haroik selama peristiwa Thai Cave Rescue yang membuat 12 siswa dengan seorang pelatih sepak bola terjebak dalam gua selama 9 hari karena dihadang air bah terus bergulir.
Bukan hanya dari para profesinal pendaki maupun penyelam dari seluruh dunia yang menjadi sorotan, siapa sangka para petani juga bahu-membahu untuk keberhasilan evakuasi korban.
Gua yang dibanjiri air bah mau tak mau harus dipompa keluar untuk mengurangi volume air dan mencari jalan untuk menembus lokasi terjebaknya para korban.
(Baca Juga :13 Tahun Menikah, Ini Ungkapan Syukur Annisa Yudhoyono Kepada AHY)
Namun, konsekuensinya, air bah ini justru dapat menggenangi area peternakan dan persawahan.
Meski terancam gagal panen, para petani dengan tegas menyatakan bahwa menyelamatkan 12 anak malang tersebut adalah prioritas saat ini sebagai dukungan upaya penyelamatan.
Bahkan, para petani ini mengatakan bahwa panen dapat ditunggu tapi tidak dengan nyawa manusia.
"Biarkan air membanjiri seluruh area!," salah seorang petani bernama Buoloy Jaipuo seperti yang dilansir dari Express.co.uk.
(Baca Juga :Ini Misi Penyelamatan 12 Siswa Thailand Terjebak di Gua Selama 9 Hari )
Jaipuo juga mengungkapkan keinginannya untuk dapat memasuki gua dan turut mengevakuasi korban dengan tangannya sendiri.
Tentu saja, hal tersebut sangatlah berisiko dan hanya dilakukan para profesional yang telah datang dari berbagai penjuru dunia untuk misi kemanusiaan ini.
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Source | : | Express.co.uk |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR