“Selain karena aku penikmat kopi, penyajiannya yang aneh menjadi daya tarik tersendiri. Rasa kopi hitamnya pun kental. Berasa di mulut. Selain penampilan unik, rasa pun menarik,” terangnya yang mengaku hampir setiap hari datang ke Abucek Cofee.
Di kedai ini sebenarnya tersaji kopi dalam tiga jenis menu, masing-masing ragam kopi
Arabika, Robusta, dan blend.
Baca juga: Andre Taulany Kejutkan Istri dengan Semangkuk Bakso Palsu, Kok Bisa?
Namun, menurut Khalil, kedainya hanya menyajikan jenis kopi Robusta untuk kopi khopnya.
“Kita menjaga kealamian warisan budaya itu. Kopi khop dari pesisir Aceh Barat, kan, hitam dan pekat rasa kopinya. Dibuatnya pun dari biji kopi Robusta. Jadi semirip mungkin kita buat yang seperti itu. Supaya kualitas tetap terjaga, kami ambil biji kopinya langung dari Takengon, Aceh Tengah,” imbuhnya lagi.
Saat dicicpi, aroma kopi khop memang tak terlalu tajam.
Namun, rasa kopi Robusta Gayo yang pekat tak bisa terhindarkan.
Khalil sengaja tak menambahkan gula atau pemanis lain pada kopi khop agar rasa khas dari kopi Robustanya tak hilang.
“Pengunjung yang datang ke sini mayoritas mencari rasa alami kopi, tanpa pemanis apapun. Itu juga yang jadi ciri khas kedai kita. Hanya dengan Rp10 ribu, kopi khop sudah bisa dinikmati pengunjung,” pungkasnya.(*)
(Bagus Septiawan/NOVA)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR