Selama 1,5 bulan, Chato mendampingi 5-6 turis asing yang merupakan sebuah keluarga asal Amerika.
Ketika ditawari memasak untuk mereka, ia siap walaupun tak punya ilmu dasar yang kuat untuk menghadapi kondisi darurat.
Namun, ia merasa para tamu asing ini harus diservis dengan baik karena sudah membayar mahal.
Sementara, sebelumnya tamu-tamu yang akan berangkat ke hutan mempekerjakan orang-orang yang tidak punya latar belakang di dunia kuliner.
Jadi, makanan yang disajikan apa adanya.
Sejak menerima tawaran itu, Chato keluar dari pekerjaannya di hotel.
Ia siap melakukan hal baru ini meski bertolak belakang dengan pekerjaan chef di dapur.
Baca juga: Ironis, Bocah 3 Tahun Meninggal Akibat Overdosis di Tangan Sang Dokter
Sementara di dapur bisa duduk-duduk dan pekerjaan terkesan monoton, menurutnya menjadi chef di hutan sangat menantang.
Sebab, tak hanya memasak dan harus mampu berinovasi menyusun menu, ia juga harus melakukan perjalanan yang membutuhkan fisik yang baik.
Saat tur perdana, ia sempat berniat membawa daging mentah sebagai bekal ke hutan.
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR