NOVA.id - Bergosip, bagi sebagian besar kita seperti menarik napas.
Baru saja mata terbuka, sudah membaca gosip di WAG (WhatsApp Group).
Ngobrol dengan suami saat sarapan, ada gosip juga terselip.
Sambil memilih sayuran di gerobak, eh si abang melontarkan gosip terbaru dari RT sebelah.
Baru saja duduk di belakang meja, teman yang “bigos” sudah menghampiri dan terus berkicau sampai makan siang.
Baca juga: Berminat Menginap di Rumah Unik Ridwan Kamil yang Dibalut 30ribu Botol Bekas?
Bahkan, hingga mau mematikan lampu tidur, kita masih sempat juga membuka sederet pesan di berbagai WAG.
Begitu terus setiap hari dan hidup kita, ternyata baik-baik saja tuh.
Lantas, ada yang salah dengan gosip?
Memang sih, seperti kita semua tahu, gosip kerap dituding negatif.
Makanya, menurut kamus (KBBI) pun gosip diartikan sebagai “obrolan tentang orang lain, cerita negatif tentang seseorang, pergunjingan”.
Tapi, jika pun negatif berarti selalu burukkah gosip?
Baca juga: Nonton Langsung Final Piala Dunia 2018, Begini Gaya Fashion Via Vallen
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR